Saluran Air Ditutup, Ratusan Petani Geruduk Dewan

AKSI: Ratusan petani Kecamatan Batukliang menuntut agar saluran HDL Subag Benjor dibuka karena mereka terdampak kekeringan. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Ratusan petani yang tergabung dalam Aliansi Petani Subag Benjor mendatangi kantor DPRD Lombok Tengah, Kamis (5/10). Kedatangan petani dari Desa Aik Darek dan Desa Selebung Kecamatan Batukliang ini untuk meminta agar penutupan saluran air HLD oleh BWS NT I untuk dibuka. Jika tidak, maka akan berdampak pada kerugian para petani.

Koordinator Aksi, Munawir Haris menyatakan, kedatangan mereka untuk meminta solusi terkait dampak kekeringan yang menimpa tujuh dusun di Desa Selebung dan Aik Darek. Warga setempat tak bisa lagi memanfaatkan aliran irigasi akibat permasalahan saluran suplesi air di saluran HLD ditutup.

Karenanya, pemerintah diharapkan bisa memberikan solusi terbaik kepada rakyat yang sedang membutuhkan air. “Keinginan kami bukan untuk menutup saluran air tersebut karena aliran air tersebut juga sangat dibutuhkan petani di Kecamatan Praya dan sekitarnya. Kami meminta kepada pihak DPRD Lombok Tengah untuk segera menindaklanjuti permasalahan tersebut,” ungkap Munawir Haris saat di kantor DPRD Lombok Tengah, kemarin.

Baca Juga :  Barang Sering Hilang, Pedagang Pasar Karang Bulayak Resah

Bahkan, para petani mengakui apabila mereka dari masyarakat tidak mendapatkan solusi, maka para petani itu akan mengalami kerugian besar dan berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Mengingat para pembudidaya ikan yang ada di wilayah utara sangat bergantung pada saluran tersebut. “Mari kita buat perencanaan terkait dengan penanganan pengelolaan air serta sekiranya bisa dapat membuat bendungan khususnya di dataran yang lebih tinggi. Seperti di wilayah Batukliang, sehingga dapat mengaliri persawahan yang ada di bawahnya,” tuntutnya.

Munawir juga menegaskan, apabila terjadi penutupan selama tiga hari saja, maka mereka para petani ikan sudah bisa dipastikan merugi. Ikan mereka akan mati semua sehingga akan menimbulkan permasalahan baru. Mereka juga sebenarnya sudah bersurat ke BWS NT I terkait permohonan air, namun belum ada respons dari BWS. “Solusi terbaik dari kami adalah kembalikan fungsi hutan dan membuat embung besar di bagian utara,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah, Muslihin menanggapi, apa yang sudah disampaikan korlap aksi sudah bisa mereka pahami. Tentu pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk dapat menguntungkan semua pihak dan tidak ada yang dirugikan. “Terkait dengan permasalahan saluran air ini, agar kita cari solusi terbaik. Karena apabila saluran tersebut dibuka, maka kemungkinan akan berdampak pada suplai air di wilayah lain,” duganya.

Baca Juga :  Rusak, Pasar Seni Sengkerang Segera Diperbaiki

Muslihin menambahkan, sesuai keinginan dari aliansi untuk membuka saluran tersebut, maka masyarakat dari bawah juga nantinya akan ramai-ramai juga untuk membuka saluran sepanjang saluran irigasi tersebut. pihaknya akan berkoordinasi dengan BWS NT I untuk bergontong royong memperbaiki bendungan Benjor. Karena bendungan Benjor dianggap masih ada potensi untuk mengairi wilayah sekitarnya. “Maka kami meminta supaya masyarakat dapat paham dengan kondisi saat ini, di mana wilayah kita belum pernah mengalami hujan kurang lebih dua bulan. Mari kita gunakan potensi yang ada,” serunya. (met)

Komentar Anda