Usai Makan Jajanan Jeli dan Es Buah, 4O Siswa SDN Mentokok Keracunan

PRAYA – Sekitar 40 siswa dan siswi SDN Mentokok Desa Penujak Kecamatan Praya Barat mengalami keracunan usai memakan jajanan jeli dan es buah yang mereka beli di pedagang keliling. Para siswa dan siswi ini mengalami mual dan muntah hingga harus dilarikan ke Puskesmas Penujak.

Kejadian nahas ini terjadi pada Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 Wita, saat para siswa dan siswi ini berbelanja di pedagang jajanan jeli dan es buah yang datang ke sekolah mereka. tidak lama setelah memakan, mereka mengalami pusing hingga muntah hingga harus dilarikan ke puskesmas dan para siswa dan siswi ini langsung mendapatkan pertolongan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, Suardi ketika dikonfirmasi membenarkan musibah keracunan yang menimpa sekitar 40 siswa dan siswi SDN Mentotok tersebut. Para siswa-siswi ini kini ada yang masih dirawat di IGD Puskesmas Penujak dan ada juga yang menjalani perawatan secara mandiri di rumah masing-masing. “Sesuai dengan laporan awal dan hasil penyelidikan epidemologi keracunan pangan yang sudah dilakukan tim kita terhadap para siswa-siswi SDN Mentotok ini, total korban ada 40 orang.

Baca Juga :  Lahan Sirkuit Motocross 459 Lantan Diklaim Perusahaan

Terdiri dari 11 orang rawat jalan dan 29 orang rawat mandiri di rumah,” ungkap Suardi kepada Radar Lombok, Senin (6/5).
Para siswa dan siswi ini mengalami keracunan sekitar pukul 7.30 Wita sampai dengan pukul 08.00 Wita setelah mereka berbelanja di salah satu pedagang keliling. Ternyata setelah mereka memakan makanan yang mereka beli ini, para siswa ini mengalami gejala pusing hingga muntah dan dilarikan ke Puskesmas Penujak. “Beberapa siswa mengalami gejala pusing, mual sekitar satu jam setelah mengkonsumsi jajanan jeli dan es buah. Saat ini sekitar 11 siswa-siswi masih diobservasi di IGD Puskesmas Penujak, lima siswa dipasangkan infus, sedangkan 8 siswa rawat jalan dan ada juga yang rawat mandiri di rumah,” tambahnya.

Baca Juga :  298 Pejabat Eselon III dan IV di Loteng Ikuti Asessment

Dikes masih mendalami kandungan di dalam makanan tersebut. Ia berharap dengan adanya kejadian ini agar dijadikan pembelajaran untuk tetap berhati-hati dalam memilih makanan. “Tindak lanjut kita dengan adanya kejadian ini yaitu melakukan observasi korban, penyelidikan epidemiologi lapangan KLB-KP, pengambilan dan pengiriman spesimen dan berbagai tahapan lainnya untuk mengetahui penyebab para siswa-siswi yang mengalami keracunan ini,” terangnya. (met)

Komentar Anda