Kesal Dimuncratkan Sperma, AW Cekik Cemeng Hingga Tewas

REKONTRUKSI: Salah satu adegan rekonstruksi yang dilakukan pelaku, saat mencekik leher korban menggunakan pakaian hingga tewas.(ist)

MATARAM-Satreskrim Polresta Mataram melakukan reka adegan atau rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang waria berinisial SD alias Cemeng (39) warga Sayang-sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Kasus pembunuhan itu terjadi pada Jumat malam (8/2) lalu di kos korban, di Lingkungan Karang Batu Daye, Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara. Pelakunya ialah seorang warga Lingkungan Gerung Butun Timur, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram inisial AW (26).

“Sebanyak 33 adegan yang diperagakan tersangka, mulai dari awal bertemu hingga peristiwa pembunuhan di dalam kamar kos korban,” terang Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Mataram Ipda Adhitya Satriya Senin (6/5).
33 adegan yang diperagakan tersangka dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama awal mula tersangka dan korban bertemu. Ini diperagakan dalam adegan 1 sampai 11.

Bagian kedua ialah saat tersangka dipaksa melayani nafsu berahi hingga pembunuhan terhadap korban, yang diperagakan dalam adegan 12 sampai 22. Adegan 12 sampai 16 tersangka terlihat memperagakan aksi korban yang berusaha memuaskan nafsu birahinya. Tersangka yang tidak diterima akan disodomi oleh korban melakukan perlawanan. Perlawanan tersebut diperagakan tersangka dalam adegan 17 hingga 19.

“Adegan 17 sampai 19 proses tersangka berusaha melumpuhkan korban. Dan adegan 20-21 korban diseret sambil tersangka mencari kunci kamar yang disimpan korban di atas meja,” katanya.

Bagian ketiga memperagakan adegan 23 hingga 33 di mana tersangka memperagakan aksinya dalam upaya kabur dari kos korban setelah menghabisi nyawa korban. “Pada adegan 29 tersangka hendak keluar, namun melihat HP korban tergeletak di lantai, tersangka mengambilnya dan mengantonginya lalu membuka pintu,” sebutnya.

Usai menguasai HP, tersangka keluar kamar meninggalkan korban yang sudah tergeletak. Adegan tersangka yang keluar kamar tersebut, diperagakan dalam adegan 30.

Adegan selanjutnya tersangka menuju motor korban dan membawa motor kabur. Dalam perjalanan kabur tersebut tersangka membuang pakaiannya sendiri yang digunakan menjerat korban hingga tewas di sebuah parit. “(Membuang barang bukti baju) Ini ada pada adegan 33,” katanya.

Dikatakan, rekonstruksi yang dilakukan merupakan salah satu tahapan yang harus disiapkan pada kasus pembunuhan. Rekonstruksi ini sebagai kelengkapan berkas perkara.
Pelaku pembunuhan ini terungkap setelah Kepolisian melakukan penyelidikan sekitar sebulan lamanya. Pelaku ditangkap Kamis (7/3) lalu di tempatnya bekerja, wilayah Cakranegara, Kota Mataram.

Pelaku sebelumnya mengaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati karena akan disodomi. Pelaku semakin naik pitam saat korban memuncratkan spermanya ke pakaiannya, yang dipakai menjerat leher korban hingga tewas.

Pelaku menceritakan awal mula kasus pembunuhan itu terjadi. Dimulai dari pelaku yang ditawarkan akan diantar pulang usai bekerja di salah satu barbershop. “Saya baru pulang keja. Dia (korban) samperin saya, korban bilang ayo saya antar pulang,” ceritanya di Polresta Mataram saat baru ditangkap Kepolisian.

Pelaku pun mengiyakan korban. Saat itu pelaku tidak menyadari bahwa korban adalah seorang laki-laki. Sehingga, pelaku mengiyakan ajakan korban. Terlebih lagi saat korban mengajak pelaku mampir terlebih dahulu ke kosnya. “Diajak saya ke kosnya, saya bilang ayo. Di sana (kos korban), kita tidak minum-minuman keras (miras),” katanya.

Kecurigaan pelaku kalau korban seorang laki-laki ketika korban melepas pakaian. Pelaku mengaku tidak melihat dada korban, layaknya perempuan pada umumnya. “Korban melepas pakaiannya, menggunakan sarung saja. Tidak ada susunya,” sebutnya.

Pelaku langsung ditindih oleh korban. Korban memaksanya melayani nafsu berahinya. Namun tidak berhasil. Akan tetapi, nafsu korban sudah memuncak. Sperma korban ditumpahkan ke pakaian yang dikenakan pelaku. “Sejak pertama ada niat mau melawan, akan tetapi nggak jadi karena badannya lebih besar dari saya,” ucap dia.

Niat ingin menghabisi nyawa korban timbul saat membersihkan bajunya yang kena sperma korban, di kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, korban dijerat dari belakang. “Saya jerat pakai baju saya, sampai korban tidak sadarkan diri. Korban sempat melawan, pukul saya pakai botol,” ujarnya.

Usai menghilangkan nyawa korban. Tubuh korban diseret ke dekat kamar mandi. Usai menghabisi nyawa korban, pelaku mengambil barang-barang korban. Mulai dari motor, uang, HP dan lainnya. “Motor korban digadai ke Loteng seharga Rp 1,2 juta,” kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama sebelumnya. (sid)

Komentar Anda