Rumah Kumuh ‘Suburkan’ Penyakit TBC

H SUHARDI (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG -Angka kasus penyakit tubercolosis (TBC) di Lombok Utara meningkat  setiap tahunnya.

Tahun 2015 ditemukan penderita sebanyak 169 kasus dan meningkat menjadi 231 kasus tahun 2016. Peningkatan penderita penyakit menular ini ditimbulkan faktor lingkungan yang kumuh dengan kondisi rumah tidak layak huni, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Masyarakat di Lombok Utara tiap tahun mengalami peningkatan penderita TBC. Ini dikarenakan faktor lingkungan hidup dan PHBS,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara, H Suhardi kepada koran ini, Jumat (18/11).

Penderita penyakit ini, paling tinggi berada di Kecamatan Tanjung mencapai 78 orang positif. Urutan kedua dialami masyarakat Kecamatan Pemenang 52 orang, Kecamatan Gangga ada 37 kasus, Kecamatan Bayan 22 kasus, dan paling rendah di Kecamatan Kayangan hanya 17 kasus.

Baca Juga :  Menjaga Diri dari Peyakit Hipertensi

Dari angka penderita ini, jelasnya, ada dua orang yang meninggal dunia. Satu orang dari Kecamatan Tanjung dan satu orang dari Kecamatan Bayan.  “Penyebab utama ada di faktor lingkungan, PHBS, enggan memeriksa kesehatan dahak,” terangnya.

Penyakit yang menular, biasanya dialami masyarakat kalangan menengah ke bawah. Karena, masyarakat kebanyakan tidak memperhatikan kesehatan lingkungannya. Apalagi dengan kondisi rumah yang berdekatan, sangat rawan terjadi. Menurutnya, meningkatkan kasus merupakan prestasi target dari nasional 120 kasus dari 10 ribu penduduk. “Semakin banyak kita temukan, maka semakin bagus di tingkat nasional. Karena, kita diminta untuk terus menemukan penyakit ini. Sebab, penyakit ini salah satu fokus perhatian pemerintah,” tandasnya.

Cirri-ciri masyarakat yang menderita penyakit ini, seperti gejala batuk selama dua minggu, panas, keringat malam hari, dan sesak. Penyakit ini termasuk menular, bagi masyarakat yang tidak segera diobati 50 persen akan menyebabkan kematina. Sehingga masyarakat diminta segera melaporkan diri. “Namun kami sangat menyayangkan masyarakat masih menyepelekannya. Kalau mereka melapor maka akan bisa ditangani segera secara medis,” kesalnya.

Baca Juga :  Pengungsi Mulai Diserang Penyakit

Ia mengatakan, supaya tidak bertambah penderita baru akibat penularan, Dinas Kesehatan mensosialisasikan tentang bahaya dan penularan penyakit TBC kepada masyarakat. Disediakan juga obat dan pemeriksaan gratis. Mikrobakteri Tuberkulosis menyebar melalui udara. Ketika orang yang terinfeksi TBC batuk dan bersin mikrobakteri TBC bisa menyebar. Bahkan, bila orang tersebut meludah, buitra ludahnya mengandung mikrobakteri TBC. Karenanya, masyarakat dihimbau wspada tehadap penyakit TBC agar terhindar dari penularan. (flo)

Komentar Anda