Ribuan Warga Hadiri Launching Sirkuit Motosross 459 Lantan

SAMBUTAN: Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat memberikan sambutan pada launching Sirkuit Motocross 459 Lantan, kemarin.

PRAYARibuan aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum lainnya menghadiri launching Sirkuit Motocross 459 Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Launching tersebut dirangkai juga dengan perayaan Lebaran Topat 1443 Hijriah.

Dalam momen launching tersebut, para pejabat dari Pemkab Lombok Tengah dan Pemprov NTB juga tampak hadir. Bahkan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah juga tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Selain itu, ada bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, Wakil Bupati H M Nursiah dan beberapa pejabat penting lainnya.

Launching semakin semarak karena para pembalap motocross baik dari nasional dan internasional menjajaki lintasan tersebut. Antusias masyarakat sangat tinggi untuk bisa menonton para pembalap memacu kendaraannya. Dengan sudah diluncurkannya sirkuit tersebut, diyakini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri menegaskan, dengan sudah diluncurkannya sirkuit motocross ini diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Lombok Tengah ke depan, khususnya di wilayah utara. Karena tidak bisa dinafikan dengan adanya berbagai event membuat potensi peningkatan ekonomi menjadi sangat luar biasa. “Dengan diluncurkannya sirkuit ini diharapkan mampu memberikan dorongan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya wilayah utara. Karena itu, kami harapkan agar keberadaan sirkuit ini bisa dipelihara dan dijaga bersama,’’ harap Bupati Pathul Bahri saat memberikan sambutan, Senin (9/5).

Baca Juga :  Gelapkan Ratusan Mobil, MAF Ditangkap di Kalimantan
PEBALAP: Para pembalap saat mencoba lintasan Sirkuit Motocross 459 Lantan.

Dalam launching ini, ada 13 crosser luar negeri yang datang memeriahkan. Di antaranya Amerika Serikat, Australia, Prancis, Kanada, Chili, Rusia, Ukraina, dana Italia. Mereka hadir untuk latihan bersama. Sehingga pihaknya optimis keberadaan sirkuit ini akan memberikan daya dorong ekonomi masyarakat. “Di selatan ada MotoGP yang pajak hiburan sampai Rp 12 miliar kita dapatkan saat MotoGP beberapa waktu lalu. Namun setelah MotoGP ternyata ada surat dari warga utara yang menyampaikan kepada kami, bahwa di utara mau diapakan. Maka kami terpikir untuk membangun sirkuit motorcross. Dan, ini dibangun dengan non APBD,” terangnya.

Disampaikan, pembangunan sirkuit ini dananya merupakan sumbangan dari berbagai pihak. Mulai dari kepala desa, kepala dinas, dan beberapa pihak lainnya yang mengeluarkan dana untuk membeli bahan bakar. Mengingat pemda sudah menerjunkan setidaknya 12 alat berat untuk membangun sirkuit tersebut. “Ini bukan karya Pathul-Nursiah tapi karya masyarakat Lombok Tengah. Dengan adanya sirkuit ini diharapkan akan mampu juga mencetak crosser hebat yang mampu memberikan nama terbaik untuk Provinsi NTB. Tanpa sinergitas tidak akan pernah terwujud dan sirkuit ini dibangun selama 29 hari,” tegasnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dalam kesempatan itu menyatakan, sebuah perjalanan panjang harus dimulai dengan keberanian melangkah pertama. NTB merupakan provinsi kecil tapi diisi oleh jiwa yang besar. Ini terbukti beberapa event internasional sudah bisa dilakukan dengan maksimal. “Sebelumnya bahkan kita diragukan apakah mungkin provinsi sekelas NTB bisa menyelenggarakan WSBK, MotoGP dan lainnya. Ternyata kita bisa buktikan bahwa kita bisa melakukannya,” kata Zulkiefli.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Perusda Segera Ditetapkan

Untuk menyelenggarakan event MotoGP, pemerintah harus mengeluarkan dana hingga Rp 200 miliar dan WSBK hingga Rp 49 miliar. Namun tiga hari sebelum dan penyelenggaraan dan setelah MotoGP uang di Provinsi NTB mencapai Rp 606,7 miliar dan saat malam menjelang MotoGP dari BIL sampai KLU macet total. “Kalau di selatan ada MotoGP, maka Internasional Motocross ada di utara, saya yakin akan ada keramaian,” tambahnya.

Hanya saja, sambung dia, dalam setiap event internasional tidak jarang memaksa keadaan untuk diubah. Sehingga kedepan masyarakat juga harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada para tamu yang datang. Karena jangan sampai ruang tamu di rumah masyarakat didandani tapi toilet malah kotor. “Maka internasional event mengharuskan kita berubah dan masyarakat Lombok Tengah harus dipaksa berubah. Jangan sampai berhenti sekali kegiatan dan kalau bisa minimal dua bulan sekali ada kegiatan. Kami Pemprov NTB siap cari sponsor untuk kegiatan event di Lantan,” tegasnya. (met)

Komentar Anda