PUPR NTB Perkirakan Kerugian Mencapai Rp 15 Miliar

H Ridwan Syah (Faisal Haris/radar lombok)

MATARAM – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTB terus menginventarisasi infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir. Baik dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima.

Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, H Ridwan Syah mengatakan, untuk infranstruktur jalan dan jambatan yang rusak akibat banjir tidak bisa ditangani secara permanen tahun ini. Tapi akan dikerjakan pada tahun 2022. “Kita perbaiki minimal bisa dilewati. Penanganan permanen tunggu anggaran 2022,”ujar Ridwan kepada Radar Lombok, Sabtu (11/12).
Ridwan menjelaskan infrastruktur yang  rusak akibat bencana. Terjadi di beberapa ruas jalan dan jambatan seperti, longsoran lereng pada Dusun Selodong, ruas jalan Pelangan-Buwun Mas Kecamatan Sekotong. “Rencana penanganan melalui paket penanganan bencana alam yang sedang dikerjakan pada ruas yang sama,” jelasnya.

Baca Juga :  Polisi Bekuk Terduga Pelaku TPPO ke Korsel

Sementara untuk longsoran lereng pada ruas Rembiga-Pemenang sudah ditangani oleh rekanan peket 4. Yang sebelumnyaruas jalan ini sempat ditutup sementara waktu karena longsor. Kemudian, untuk penurunan abutment jembatan Medas, bentang 15 meter, pada ruas jalan Rembiga-Pemenang yang berpotensi pada keruntuhan jembatan. “Lalu lintas yang melalui jembatan untuk sementara ditutup. Dibutuhkan penggantian jembatan,” terangnya.

Selanjutnya, untuk kerusakan orpit Jembatan Meninting A, bentang 50 meter di ruas Jalan Saleh Sungkar 2 dampak banjir bandang yang melanda  kecamatan Batulayar dan Gunungsari di Lombok Barat pada Senin (6/12) hingga saat ini Jambatan masih ditutup kerena belum dapat dilalui kendaraan. “Penanganan segera akan dilakukan oleh PJN Wilayah I,” katanya.

Baca Juga :  Kasus Positif Baru Covid-19 di NTB Bertambah 223

Begitu juga, untuk ambruknya Jembatan Desa I, bentang 6 meter ruas Jalan Datuk Dibanta, Kota Bima, rencana penanganan akan segera dibangun jembatan darurat. “Dibiaya melalui program percepatan paket 15 dan Paket 16,” katanya.

Disingkung soal kerugian, Ridwan menyebutkan bahwa dari sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir tersebut diperkirakan mencapai Rp 15 miliar. “Untuk kerugian matril kita perkirakan mencapai Rp 15 miliar,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda