
MATARAM–Hari pertama perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, setidaknya ada 17 drone liar yang beterbangan di areal sirkuit berhasil diturunkan paksa oleh pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, 17 drone liar yang diturunkan paksa tersebut dikunci secara otomatis kembali ke pemiliknya. “Diturunkan secara otomatis ke pemiliknya, setelah ditembak menggunakan sinyal,” terang Artanto kepada Radar Lombok saat dihubungi, Jumat (18/3).
Sebelumnya, pada H-1 perhelatan MotoGP ini, ada 18 drone liar juga yang berhasil diamankan. Padahal sebelumnya, masalah larangan penerbangan drone di area sirkuit ini kerap kali disosialisasikan. Bahkan dari perhelatan WordSuperbike (WSBK) November 2021 lalu.
“Drone ini diamankan karena dapat mengganggu jalannya balapan dan mengganggu alat laut yang memerlukan signal,” katanya.
Adapun sanksi yang diberikan terhadap penerbang drone tersebut, sementara ini belum diberikan. Hanya diberikan edukasi untuk preventif. Namun jika menimbulkan kerugian bagi orang lain, tidak menutup kemungkinan pilot drone tersebut akan ditindak.
“Saat ini kita masih melakukan edukasi atau preventif, drone kita turunkan dengan alat jammer dan kita kembalikan ke pemiliknya sambil kita ingatkan untuk tidak menerbangkan drone-nya lagi di sekitar sirkuit,” imbuhnya.
Disebutkan, alat jammer drone sendiri adalah alat yang bekerja menggunakan teknik pemancar high gain directional antena dengan melumpuhkan fungsi penerimaan radio pada sebuah drone. Di mana jika drone sasaran terkena tembakan sinyal alat tersebut, maka akan otomatis tidak berfungsi sehingga pihak brimob dapat mengamankan drone liar tersebut. “Sejauh ini ada jammer DJI Mavic Pro, DJI Mavic Air, Mavic Spark DJI Lightbride yang kita gunakan,” sebutnya. (cr-sid)