PRAYA– Pemerintah Desa Saba Kecamatan Janapria Lombok Tengah (Loteng) bakal memberdayakan kader Posyandu.
Pemberdayaan ini salah satunya melalui pelatihan. Kegiatan ini untuk meneruskan program PNPM GSC yang terhenti. “Kita akan berdayakan kader Posyandu dengan cara memberikan pelatihan dan pelatihan tersebut akan kita mulaikan tahun ini,” kata Kepala Desa Saba Abdul Wahid Rabu kemarin (11/1).
Dijelaskan Wahid, sejak program PNPM GSC berhenti, kegiatan yang berkaitan dengan program pendampingan ibu hamil juga terhenti. Karena itu, pemerintah desa berinisiatif untuk meneruskan program ini. “Kalau dulu program PNPM GSC, lebih mengarah kepada pelayanan ibu hamil dan program itu terpaksa dihentikan lantaran PNPM GSC sudah dicabut pemerintah pusat,” terangnya.
[postingan number=3 tag=”posyandu”]
Sebenarnya program pemberdayaan kader ini sebenarnya sudah diserahkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Loteng, namun sejauh ini belum ada kejelasan. Pihaknya juga akan lebih dahulu berkonsultasi dengan DPMD.“Program ini memang bagus dan diterima di desa, hanya saja saya tidak berani melangkah terlalu jauh, sebelum ada jawaban dari DPMD,” terangnya.
Kader posyandu di Desa Saba berjumlah 65 orang.Keberadaan mereka masih dibutuhkan oleh masyarakat. Keberadaannya selama ii sudah dirasakan oleh warga, terlebih dalam melayani ibu hamil dan anak-anak balita.
“Sebelumnya memang kader Posyandu dibawah PNPM GSC, karena program itu sudah dihapus, muncullah usulan warga, kalau kader- kader posyandu kembali diaktifkan,”tuturnya.
Kedepan peran kader ini akan diperluas. Misalnya, memberikan pelayanan warga lanjut usia (lansia). Pihaknya juga akan mendorong kader untuk merencanakan program tidak hanya mndampingi, memfasilitasi, melayani kesehatan ibu hamil, memberikan pelayanan bagi lansia dan anak-anak balita, namun juga program lain. (cr- ap)