Posyandu dan Kandang Sapi Menyatu

MENYATU: Ini bangunan posyandu yang menyatu kandang sapi. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Bangunan pos pelayanan kesehatan terpadu (Posyandu) Dusun Karang Pendagi Desa Gondang Kecamatan Gangga yang menyatu dengan kandang sapi kolektif.

Pemandangan berbanding terbalik dengan program kesehatan yang dicanangkan Pemkab Lombok Utara. Menurut keterangan Kepala Dusun Karang Pendagi, Saparudin mengaku, bangunan posyandu ini sudah dipakai selama 20 tahun ini. Begitu juga dengan kandang sapi yang dibangun di sebelahnya sudah hampir 18 tahun. Bangunan itu juga digunakan sebagai kantor dusun setempat selama ini. ‘’Bangunan ini sudah lama dibangun, begitu juga dengan kandang sapi di sebelahnya,’’ terang Saparudin kemarin (13/2).

[postingan number=3 tag=”klu”]

Dikatakan, pelaksanaan posyandu biasanya mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh kader posyandu dan pihak kesehatan. Dulu, memang masyarakat yang melakukan pemeriksaan mengalami gangguan bau kandang sapi yang masuk lewat jendela kayu. Kemudian, pihaknya pun mengganti jendela kayu itu dengan jendela kaca sehingga baunya sedikit berkurang.

Baca Juga :  Tiga Bangunan di Lombok Utara Bakal Dihapus

Pihaknya saat ini sebenarnya ingin memindahkan bangunan tersebut. Namun masih bingung mau dipindah kemana, sebab di dusunnya memiliki dua posyandu dengan jumlah 600 KK atau diatas 1.400 jiwa. Disebutkan, posyandu pertama bernama Satelit berada di Lekok Gitak RT 05 tepatnya sebelah Mapolsek Gangga yang melayani 250 KK. Sementara posyandu yang berada di kandang sapi atau dekat bangunan gedung olahraga megah ini melayani 100 KK. “Jika kami pindah kesini agak kewalahan terlalu jauh sehingga ditaruh di tengah,” terangnya.

Dijelaskan, pembangunan posyandu ini berdiri di atas tanah masyarakat sementara kandang sapi berdiri diatas tanah masyarakat yang dibeli masing-masing pemilik ternak. Misalkan setengah are dimiliki empat orang. Diakui, bahwa ada tanah pemda seluas 12 hektare di depan bangunan posyandu atau sebelah bangun gedung olahraga. “Kalau memang dipindah ke sana mau sih,” harapnya.

Baca Juga :  Zohri Diberi Bonus Rp 50 Juta, Sudirman Rp 25 Juta

Jika dilihat dari segi kesehatan memang tidak elok. Selama pelaksanaan pelayana disana sampai saat ini pihaknya belum mendengarkan keluhan masyarakat. Yang paling dirasakan bau menyengat pada musim penghujan. Dikatakan, memang sekarang mau pindah bangunan namun berhubung ada rencana pemekaran dusun sehingga itu menjadi permasalahannya. “Kalau dipindah sekarang akan bahaya pada ibu-ibu hamil mendapatkan pelayanan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gondang Juhari membenarkan kondisi bangunan posyandu yang menyatu dengan kandang sapi. Dan memang saat ini pihak tengah berupaya mencari lahan untuk tukar guling untuk pembangunan gedung posyandu. “Kalau kami siap membangunkan, sedangkan lahannya kami tidak berani membelikan,” tanggapnya.

Menurutnya, jika dilihat dari sisi kesehatan memang kurang pas atau kurang layak. Saat ini masyarakat tidak merasakan, karena tidak setiap hari melaksanakan pelayanan. “Memang kurang pas terganggu baunya,” ungkapnya. (flo)

Komentar Anda