Perluasan Tanam Jagung Dipastikan di Luar Hutan

Husnul Fauzi (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Provinsi NTB, Husnul Fauzi memastikan tidak ada pembukaan lahan baru ataupun pencetak sawah baru untuk perluasan areal tanaman jagung seluas 400 ribu hektar di Pulau Sumbawa.

“Penambahan luas areal tanam jagung di NTB berada di luar hutan negara,” kata Husnul Fauzi di Mataram, Jum’at kemarin (14/10).

Husnul memastikan penambahan luas areal tanam jagung sesuai direktif Menteri Pertanian RI seluas 400 ribu hektar tidak akan sampai masuk ke dalam kawasan hutan negara. Penambahan luas areal tanam sebanyak 400 ribu hektar akan memanfaatkan lahan yang sudah ada.

Tanaman jagung tersebut nantinya bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman lainnya. “Yang jelas tambahan luas areal tanam jagung ini tidak membutuhkan cetak sawah baru, tidak di kawasan hutan negara, melainkan di lahan masarakat yang sudah ada sekarang ini,” jelas Husnul.

Baca Juga :  2017, Lotim Target Tanam Padi 89 Ribu Hektar

Dikatakan, penanaman diatas luas areal tanam 400 ribu hektar yang merupakan lahan diluar yang sudah ditanami jagung selama ini, akan mulai menanam pada bulan Oktober 2016. Dinas Pertanian dan TPH Provinsi NTB diakuinya sudah mengusulkan alokasi bantuan sarana prasarana (Sarpras) berupa pupuk, obat-obatan.

Selain itu, Distan dan TPH NTB juga akan mensuport dalam bentuk traktor roda empat yang bisa digunakan untuk menggemburkan tanah sebelum proses penanaman.

Rancangan pengembangan areal terluas adalah di Kabupaten Sumbawa dengan luas 95.663 hektar, Bima 71.806 hektar, Sumbawa Barat 30.449 hektar, Dompu 24.458 hektar, dan Kota Bima 3.413 hektar.

Baca Juga :  Tanam Pohon Jadi Program Unggulan SMP Jabalulhikmah

Menurut Husnul, perintah memperluas areal tanam jagung, didasarkan pada realisasi tanam jagung pada musim tanam 2015/2016 yang mencapai 194.071 hektare atau 111,40 persen dari target 174.211 hektar.

Seluruh areal tanam tersebut masuk dalam kategori lahan sawah yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Sementara lahan bukan sawah belum digarap secara optimal untuk ditanami jagung, meskipun produksinya tidak sebanyak di lahan sawah.

“Kalau mengacu data BPS, lahan bukan sawah yang potensial ditanami jagung itu mencapai 1,43 juta hektar. Dan itulah lahan yang kita arahakan untuk dimanfaatkan perluasan areal tanam jagung mencapai 400 ribu hektar di musim tanam 2016/2017 ini,” ucap Husnul. (luk)

Komentar Anda