Perjuangan Warga Maringkik Mendapatkan Air Bersih

Lebih Baik tak Ada Beras Ketimbang tak Ada Air

Sedangkan salah satu penjual air bersih yang berasal dari wilayah Telong Elong, Asbi, mengaku menjual air bersih menjadi pekerjaannya sehari hari. Dengan membawa air menggunakan kantong air berukuran 550 liter sebanyak 5 kantong air, habis terjual dalam beberapa jam saja. “Saya hargakan satu kantong air dengan harga Rp 60 ribu,”katanya.

Meski dengan harga 60 ribu katanya, air yang dijualnya selalu habis laku, bahkan dalam sehari,ia mendatangi Desa Naringkik selama 3 hari dalam sehari. “ Karena ini suatu kebutuhan pasti laku, dan saya ambil air ini di Telong Elong,”akunya.

Baca Juga :  Mengenal Ni Nyoman Ivana Maharani, Murid Berprestasi Tingkat Internasional

Sementara itu, Sekretaris Desa Maringkik, Kaharudin, mengaku permasalahan air bersih sudah dikeluhkan warga ke PDAM Lombok Timur. Akan tetapi, PDAM mengaku kekurangan air bersih ini disebabkan dengan kurangnya debit air yang disalurkan ke desa Maringkik. “Selain dari kekurangan debit air, yang menjadi kendala saat ini disebabkan pipa yang berada di bawah laut sudah lama,”akunya.

Ia menyampaikan, salah satu cara mengatasi permasalahan air bersih ini dengan cara memperbaiki pipa yang berada di bawah laut. Karena dengan kondisi pipa yang sudah lama banyak terjadi kebocoran.”Karena berada di dalam laut kita tidak tau pipanya bocor atau tidak,”tegasnya.

Baca Juga :  Perjuangan Tia Sasmita Sari Melawan Tumor Rahang

Dengan keadaan air yang sangat kecil ini, salah satu alternatif bagi masyarakat harus membeli air. “ Kalau kita mau tunggu yang berada dari telong – elong ini hanya sedikit sekali, karena banyak kebocoran,”akunya.(*)

Komentar Anda
1
2
3