Penerimaan Pajak Hiburan MXGP Belum Jelas, Pemkot Cek Klaim 50 Ribu Tiket Terjual

PENJUALAN TIKET : Pemkot Mataram akan memverifikasi klaim penjualan tiket MXGP yang disebut mencapai 50 ribu. (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemkot Mataram akan menindaklanjuti klaim penyelenggara dan Pemprov NTB soal tiket gelaran MXGP di Sirkuit Selaparang yang terjual 50 ribu. Pemkot Mataram punya kepentingan karena 15 persen hasil penjualan tiket sebagai penerimaan daerah. Penerimaan itu masuk sebagai pajak hiburan untuk Kota Mataram. ‘’Kami akan klarifikasi dulu terhadap data itu. Karena sehari itu katanya dia (penonton) bisa keluar masuk,’’ ujar Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, H Syakirin Hukmi, Senin (3/7).

Karena membutuhkan verifikasi, Syakirin mengatakan, masih terlalu pagi untuk mengetahui potensi pajak hiburan dari penjualan tiket yang terjual. Apalagi tiket yang dijual dengan harga yang berbeda-beda. Seperti untuk kelas festival dijual seharag Rp 25 ribu untuk pelajar. Kemudian untuk masyarakat umum seharga Rp 50 ribu. Sementara harga tiket termahal adalah Rp 5 juta untuk VVIP. ‘’Kita tidak tahu berapa jumlah tiket yang terjual karena masih pengakuan dari EO. Termasuk dari Kepala Dinas Pariwisata malah bilangnya 80 ribu. Ini pengakuan dan sementara direkap oleh teman-teman untuk diproses. Jadi Kami belum bisa memberikan berapa jumlahnya dari pantauan teman-teman BKD. Mudah-mudahan satu dua hari ini bisa kita dapat hasilnya,’’ katanya.

Bagi BKD, perhitungan pajak hiburan dari tiket MXGP adalah sesuatu hal yang baru. Pola perhitungan yang akan masuk ke kas daerah masih butuh kejelasan lebih lanjut. Karena gelaran MXGP dibarengi dengan beberapa kegiatan. Antara lain tiket konser musik Dewa 19 bagian dari MXGP juga masuk perhitungan penerimaan pajak hiburan. ‘’Sebenarnya untuk konser Dewa 19 kami sudah selesai. Sekarang kami lagi menghitung MXGP. Bagi kami ini sesuatu yang baru,’’ terangnya.

Baca Juga :  BSU Rp 600 Ribu Segera Cair

Laporan awal sempat diterima dari 20 petugas BKD yang turun melakukan penungguan langsung di Sirkuit Selaparang. Petugas ini menghitung jumlah penonton yang datang. Tetapi dari panitia atau penyelenggara belum menghubungi BKD untuk konfirmasi. Sementara di lapangan, BKD kesulitan untuk menghitung tiket yang tidak diporporasi. ‘’Model tiketnya seperti itu tidak mungkin untuk diporporasi. Ada chip kecil di sana. Jadi kewajiban kami di BKD adalah tetap memantau dan menghitung jumlah itu. Sekarang itu masih berproses. Karena setelah kita masuk ke sana. Itu dibagi-bagi lagi arahnya kemana penonton sesuai dengan kelasnya,’’ jelasnya.

Hasil pantauan dan pengawasan BKD akan dibawa dan ditunjukkan kepada penyelenggara. Kemudian menkofirmasi sesuai dengan kondisi di lapangan. ‘’Nanti kita sampaikan kepada penyelenggara ini lho posisinya terus kalau dari dia bagaimana,’’ bebernya.

Kabid Peayanan Penagihan dan Penyuluhan BKD Kota Mataram, Ahmad Amrin mengatakan, perhitungan tiket yang terjual membutuhkan waktu untuk verifikasi dengan penyelenggara selaku wajib pajak. Terlebih yang dijual adalah tiket terusan (bundling) untuk dua hari penyelenggaraan. ‘’Bisa jadi yang 50 ribu tiket itu adalah bundling yang rangkaian kegiatannya,’’ katanya.

Baca Juga :  Cara Konversi JPG ke PDF via Online, Aplikasi, hingga Ponsel

Sebelumnya, Nasional Media Officer MXGP Indonesia, Baiq Yulia Fatmawati menyampaikan perhelatan balap motocross dunia atau MXGP yang digelar 1-2 Juli di Sirkuit Selaparang Kota Mataram sukses digelar. Tolak ukurnya adalah jumlah penonton yang diklaim penyelenggara disaksikan 50 ribu penonton selama dua hari penyelenggaraan. 50 lembar tiket yang dicetak penyelenggara sold out alias ludes terjual. ‘’ Setelah kita kroscek ulang jumlah penonton sesuai denga target kita mencapai 50 ribu penonton di Sirkuit Selaparang. Kita lihat bersama di Selaparang ini ramai di semua titik padat penontonnya. Per hari ini (Minggu) Alhamdulillah 50 ribu tiket,’’ katanya.

Yulia mengatakan, target penonton memang dipatok 50 ribu orang. Dengan jumlah tersebut, penonton MXGP Selaparang kurang lebih sama dengan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang berlangsung tahun lalu. ‘’Alhamdulillah, kalau sama. Mungkin karena ini konsepnya merakyat juga biar semua merasaakan bagaimana rasanya menonton internasional. Jadi semua ikut merasakan dan antusias warga sekitar besar sekali,’’ ungkapnya.

Meski demikian, untuk jumlah nominal hasil tiket yang terjual jika dikonversi ke hitungan rupiah. Yulia mengaku belum punya nominal pasti untuk jumlahnya. ‘’ 50 ribu itu untuk jumlah tiketnya. Itu untuk seluruh penonton. Kalau untuk nominal tiket berbeda lagi hitungannya,’’ terangnya. (gal)

Komentar Anda