Pendakian Rinjani Ditutup Tiga Bulan

DITUTUP: Pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara akibat cuaca ekstrim yang melanda wilayah NTB.(istimewa)

MATARAM-Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup pendakian Gunung Rinjani selama tiga bulan mulai tanggal 1 Januari 2021 sampai tanggal 31 Maret 2021.

Penutupan ini diumumkan BTNGR melalui pengumuman Nomor : PG.045 /T.39/TU/KSA/12/2020 tentang Penutupan Destinasi Wisata Alam Taman Nasional Gunung Rinjani. Dengan penutupan ini, maka seluruh jalur pendakian yakni jalur Senaru di
Lombok Utara, jalur Sembalun dan Timbanuh di Lombok Timur dan jalur Aik Berik di Lombok Tengah ditutup.

Kepala BTNGR Dedy Asriady saat dikonfirmasi membenarkan pengumuman yang dikeluarkan tersebut. “Ya benar kalau untuk jalur pendakiannya mulai akhir tahun kita tutup,”ucapnya.

Penutupan dilakukan setelah memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Mataram bahwa sedang terjadi cuaca ekstrim yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok. Penutupan ini juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan TNGR. “Bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian mulai tanggal 31 Desember 2020 diwajibkan untuk segera melakukan cek out maksimal tanggal 2 Januari 2021 di masing-masing pintu pendakian,”ucapnya.

Baca Juga :  Enam Jalur Pendakian Rinjani Dibuka

Bagi pendaki yang sudah terlanjur melakukan booking untuk melakukan pendaki dari tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Maret 2021,pihaknya masih memberikan  kesempatan untuk penundaan pendakian sampai dibuka kembali. 
Pihaknya akan membukan kembali pendakian setelah melihat perkembangan informasi dari BMKG.
Dari data BMKG sendiri seperti biasanya pada akhir tahun sampai bulan Maret tidak direkomendasikan untuk membuka destinasi wisata TNGR. Terlebih untuk pendakian. “Jadi kita tetap melihat perkembangan cuaca untuk menjamin keselamatan para pendaki,”ujarnya.

Penutupan pendakian ini, jadi kesempatan pihaknya melakukan pemulihan ekosistem di kawasan TNGR. “Ini menjadi kesempatan buat kami untuk melihat kondisi jalur dan memperbaiki jalur yang rusak serta pemulihan ekosistemnya,”ucapnya.

Selain penutupan pendakian Rinjani, destinasi wisata non pendakian TNGR juga ditutup sejak tanggal 18 Desember 2020 sampai dengan 31 Maret 2021. Destinasi yang ditutup ini yakni Air Terjun Jeruk Manis di Kecamatan Sikur, Air Terjun Mayung Polak di Kecamatan Pringgasela, Air Terjun Mangku Sakti via Sajang Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Dedy mengimbau kepada pendaki maupun masyarakat yang saat ini masih di tempat wisata dengan melihat kondisi cuaca yang kurang bersahabat hingga saat ini untuk bisa menjaga diri dan memperhatikan kebersihan di tempat wisata yang masih dibuka.  “Untuk informasi sekarang ini sama. Kita berharap dalam menghadapi cuaca yang kurang bersahabat kita minta pendaki maupun masyarakat menjaga diri dan menjaga kebersihan. Terlebih yang masih mendaki supaya mendaki supaya sampahnya dibawa turun,”tutupnya. (sal)

Komentar Anda