Pemprov Studi Banding ke Batam soal Transportasi

STUDI BANDING: Sekretaris Dinashubkominfo Provinsi NTB, Ary Purwantini memberikan cindera mata kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, H Zulhendri saat studi banding di kantor Dishub Kota Batam, Selasa (6/12) (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

BATAM-Pemerintah Provinsi NTB saat ini tengah serius meningkatkan penggunaan transportasi publik.

Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) selaku instansi terkait, melakukan study banding ke Kota Batam yang terlebih dahulu menerapkan transportasi umum untuk masyarakatnya.

Sekretaris Dinashubkominfo Provinsi NTB, Ary Purwantini saat bertandang ke Dinas Perhubungan Kota Batam menyampaikan, belum lama ini Pemprov NTB telah melaunching Bus Rapid Transit (BRT). BRT sendiri sebenarnya program pemerintah pusat dalam rangka memenuhi angkutan kota yang cepat, nyaman dan aman di daerah. "Kami ingin belajar banyak dari Kota Batam," ujar wanita yang akrab disapa buk Ary ini, Selasa kemarin (6/12).

Untuk NTB sendiri baru menyediakan BRT di Kota Mataram saja dengan ketersediaan 25 unit bus. Menurutnya, kehadiran BRT tidak hanya untuk mengurangi kemacetan. Tetapi mengurangi jumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas.

Persoalan di NTB khususnya Kota Mataram, hingga saat ini masih sedikit masyarakat memanfaatkan publik transport tersebut. Mengingat sebagian besar masyarakat di NTB

Baca Juga :  JPU Banding Vonis Korupsi Lahan Pemkot

khususnya Kota Mataram lebih menyukai menggunakan kendaraan pribadi. “Kami harapkan ilmu, saran, dan kritikan dari Kota Batam agar keberadaan BRT bisa maksimal di NTB,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, H Zulhendri menjelaskan, Batam sendiri menerapkan penggunaan transportasi publik sejak tahun 2013. Mengingat Kota Batam dikenal sebagai daerah kawasan industri yang sangat membutuhkan adanya transportasi publik.

Lebih lanjut dikatakan, di Kota Batam sendiri banyak pendatang sehingga memicu terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan pengangguran. Akibatnya, sarana dan prasarana dasar perkotaan khususnya tarnsportasi umum tidak memadai.

Atas dasar pertimbangan tersebut, salah satu alasan diterapkannya transportasi umum untuk menjawab perkembangan KotaBatam. “Memang ada ojek atau taksi, tapi itu belum cukup. Makanya harus ada transportasi yang kita siapkan,” tuturnya.

Menurut Zulhendri, keberadaan transportasi publik sangat dirasakan manfaatnya. Apabila itu tidak ada, bisa jadi Kota Batam akan menjadi kota termacet kedua di Indonesia, setelah Jakarta. Menyadari kebutuhan tersebut, Batam perlu melakukan pengembangan transportasi kota dengan menjadikan busway sebagai sentral transportasi publik.

Baca Juga :  Ombudsman Temukan Transaksi Jual Beli Kunci Jawaban UNKP

Menjadi sentral ujarnya, secara tidak lansung mendeklarasikan diri bahwa transportasi umum yang menjadi masa depan Batam adalah transportasi busway. "Tapi tentu yang teratur, tepat waktu, aman dan nyaman bagi semua lapisan masyarakat Batam," katanya.

Diakui, memang tidak mudah mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Pemkot Batam sendiri membutuhkan waktu cukup lama. Namun salah satu cara penting untuk memancing masyarakat menggunakan transportasi yaitu memastikan pelayanan.

Dengan pelayanan terbaik dan terus meningkatkan kualitas agar aman dan nyaman, maka secara lansung akan memikat hati masyarakat. "Kondisi halte sebagai tempat masyarakat menunggu harus tidak jauh dari rumah penduduk, biar lebih memudahkan," ucapnya.

Selain itu, tarif transportasi umum juga tidak boleh memberatkan masyarakat. Mengingat, semua masyarakat dimanapun tentunya ingin biaya murah, kenyamanan dan dijamin keselamatannya. Kerjasama dengan SKPD lainnya sangat penting untuk mendukung transportasi publik tersebut. (zwr)

Komentar Anda