MATARAM–Pelatih bola voli pantai DKI Jakarta, Chris mengeluhkan kualitas pasir yang digunakan dalam kejuaraan nasional voli pantai antar PPLP yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB.
‘’Kualitas pasir ini dadakan, ini pasir apa, tapi kalau lapangan sudah lumayan,’’ katanya saat di jumpai wartawan,’’ Senin (29/8).
Lapangan yang digunakan bertanding, disebutnya lumayan bagus. Namun keadaan pasir tidak mendukung jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Meski demikan, pihaknya akan memaksimalkan atletnya agar bisa meraih juara di ajang kejurnas kali ini.
Ditempat yang sama, pelatih PPLD Bogor Ririn, mengamini keluhan Chris. Pasir yang digunakan dalam kejuaraan ini lebih tepat digunakan untuk membuat rumah. Pasir yang digunakan tidak layak digunakan untuk voli pantai.
Dikatakan, kualitas pasir ini tidak sesuai dengan semestinya. Namun demikian, pihaknya berharap agar timnya mampu tampil maksimal dan membawa pulang gelar juara.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kabid PO) Dikpora NTB, Surya Bahari mengatakan, keadaan pasir yang dipakai itu sudah standar. “Kita pakai pasir sudah standar. Namun kalau bagus terlalu mahal,’’ ucapnya.
Diketahui, pihaknya mengajukan proposal kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB terkait dengan pembuatan lapangan itu. Pihaknya mengajukan anggaran Rp 350 juta, tapi yang cair hanya Rp 175.
Sementara itu, Ketua KONI NTB, Andy Hadiyanto mengatakan, pihaknya menganggarkan terkait pembuatan lapangan di Gelanggang Olahraga (Gor) Turide 17 Desember Rp 175 juta. “Kita anggarkan untuk membuat lapangan voli pasir bagi yang mendapatkan prestasi,’’ ucapnya.
Bagi cabor yang sudah mendapatkan prestasi akan dianggarkan oleh KONI NTB, karena KONI sejatinya sudah membina bagi atlet yang sudah menunjukkan prestasi di ajang 4 tahunan termasuk voli pasir. Cabor voli pantai disebutnya sudah memberikan kontribusi kepada daerah prestasi di ajang PON 2012 lalu. (cr-adi)
