MATARAM—Anjloknya prestasi kontingen KONI NTB dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mengundang berbagai reaksi. Tidak sedikit pihak yang menjadikan atlet, pelatih dan KONI sebagai sasaran bully (ejekan) lantaran gagal memenuhi target 15 medali emas.
Satgas KONI NTB, Nasrudin mengatakan, sikap yang ditunjukan kalangan DPRD NTB terhadap para pelaku olahraga sangatlah tidak pantas. Jangankan mengetahui perkembangan latihan dan usaha para pelatih, melihat atlet kala latihan saja tidak pernah.
“Kita sayangkan kicaun mereka yang tidak tau tentang olahraga. Jangan sampai para pelaku olahraga minggat karena target itu tidak terpenuhi,’’ katanya, Selasa (4/10).
Sikap yang ditunjukan dewan, ungkapnyaa, seolah sama sekali tak menghargai jerih payah yang telah diusahakan para pelaku olahraga. Atlet dan pelatih disebutnya mati-matian mengharumkan nama baik NTB.
Nasrudin lantas mencemooh balik kalangan dewan. Para politisi di Jalan Udayana itu disebutnya hanya asal ngomong. Kalangan dean dianggap tidak bisa menghargai kerja kera yang telah dilakukan kontingen NTB.
Cibiran serupa juga dilontarkan pelatih pencak silat Pelatda NTB, Dedy S Darere. Ia mengatakan, jangan sampai kalimat-kalimat yang dilontarkan dewan akan membuat pelatih tidak mau lagi melatih. “Jangan sampai kita tidak mau mengurus olahraga gara-gara perlakuan anggota dewan yang hanya bisa bicara,” ujarnya.
Jika terus diejek, imbuhnya, para pelatihakan mengancaam akan membela daerah lain. Alih-alih membela daerah tapi apresiasi yang didapatkan justrui berupa cemoohan.
Senada, pelatih Tarung Derajat NTB, Dedy Nuckholis mengatakan, medali emas di PON Jabar cukup sulit diraih. Lebih-lebih tuan rumah dengan sukses memborong medali dengan dominan. “Syukur-syukur klita bisa meraih 11 medali emas, 10 perak dan 18 perunggu,’’ ucapnya. (cr-adi)
