Pasar Hewan Dibuka Paksa, Petugas Diduga Dapat Intimidasi

Taufikurrahman Puanote (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAUpaya pemerintah memulihkan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak berkuku genap tampaknya tidak berjalan mulus. Pasalnya, masyarakat mulai abai dengan melakukan aktivitas jual beli hewan ternak di pasar hewan meski pemerintah masih menutup aktivitas pasar hewan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufikurrahma Puanote menegaskan, pasar hewan masih tetap ditutup sampai sekarang. Tapi warga sudah mulai beraktivitas di pasar hewan Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah. “Pasar hewan di Desa Batunyala dibuka paksa sama masyarakat, padahal sudah kita pasang spanduk tapi dirobek. Bahkan ada dugaan intimidasi didapatkan petugas kita di lapangan yang diduga dilakukan oleh orang-orang yang membuka usaha di sekitar pasar hewan ini,” ungkap Taufikurrahman Puanote, Rabu (27/7).

Pihaknya memaklumi keinginan masyarakat untuk bisa beraktivitas di pasar hewan. Tapi dengan kondisi PMK yang masih terjadi membuat pasar hewan belum bisa dibuka. Terlebih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan tegas memerintahkan untuk tidak membuka pasar hewan. “Akibatnya sekarang muncul kasus baru di Kelurahan Sasake Kecamatan Praya Tengah yang lumayan dekat dengan pasar hewan. Ada   263 yang terjangkit PMK di kelurahan itu. Padahal sudah jelas kepala BNPB tidak memberikan izin untuk dibuka. Maka saya minta di-backup aparat, karena ada indikasi pedagang lakukan intimidasi kepada petugas lapangan dan sekarang masyarakat mulai ngeyel,” katanya.

Baca Juga :  Mutasi Terakhir, Pathul- Nursiah Tempatkan Pejabat Muda

Permasalahan lainnya dalam hal penanganan PMK ini saat dilakukan vaksinasi. Banyak ternak warga yang belum terdeteksi petugas, apakah sudah terserang PMK atau belum. Mengingat ternak yang divaksin oleh petugas adalah ternak yang belum terserang PMK. “Di satu sisi seperti kejadian di wilayah Kecamatan Kopang dari 42 ekor hewan ternak ada 39 yang sehat dan sudah kita berikan vaksin. Di satu sisi, ada warga yang tiga ekor ternaknya tidak mau divaksin dan sekarang kondisi tiga ternak ini malah sakit. Makanya kita berharap agar masyarakat juga proaktif dalam mendukung penuntasan PMK ini,” imbaunya.

Baca Juga :  Bupati Loteng Minta Transparansi Pendapatan MotoGP

Taufik menyebutkan, petugas sudah melakukan vaksin 1.261 dosis yang terdiri dari sapi 1.094 ekor dan kerbau 167 ekor. Vaksin ini dilakukan di lima kecamatan dan sekarang ada tambahan 2200 dosis vaksin yang akan disebar di kecamatan yang sama seperti Janapria Kopang, Praya Tumur dan berbagai kecamatan lainnya. “Kita berharap sinergitas semua pihak dalam mengatasi PMK ini dan sejauh ini yang sudah terjangkit PMK mencapai 25.788 tapi yang sudah sembuh 22.408 ekor,” tambahnya. (met)

Komentar Anda