MotoGP Tidak Gagal, Hanya Ditunda 2022

BELUM SIAP : Balap MotoGP batal dilaksanakan tahun ini di Sirkuit Mandalika karena dari segi persiapan belum matang. (DOK. RADAR LOMBOK(AZWAR ZAMHURI/ )

MATARAM – Keputusan Dorna Sport yang membatalkan balap MotoGP dilaksanakan di Sirkuit Mandalika tahun 2021 ini, masih menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan. Apalagi, keputusan tersebut setelah pihak Dorna datang melihat langsung perkembangan pembangunan sirkuit Mandalika.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah, juga sudah memberikan keterangan atas keputusan Dorna tersebut melalui media sosial miliknya. Namun, gubernur justru menyalahkan pandemi Covid-19. Padahal, negara lain tetap bisa menjadi tuan rumah seperti Malaysia dan lainnya.

Hal yang mengagetkan, gubernur mengklaim, batalnya digunakan sirkuit Mandalika karena gubernur sendiri yang merasa berat menjadi tuan rumah. Mengingat, pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman. “Kita yang agak berat dan memutuskan sebaiknya Maret 2022 saja,” ujar gubernur melalui Facebook, Twitter maupun Instagram..

Gubernur menginginkan, perhelatan balap MotoGP bisa sukses sebagai etalase event internasional yang diselenggarakan Indonesia. Sementara adanya pandemi yang belum sepenuhnya bisa dikendalikan, balap MotoGP tidak akan dihadiri banyak penonton.

Menurut gubernur, pihaknya tidak puas jika penyelenggaraan balap MotoGP tanpa dihadiri penonton. “Penonton belum bisa membludak. Selain karena protokol kesehatan yang ketat, juga karena international border di berbagai negara belum sepenuhnya dibuka,” jelasnya.

Baca Juga :  Balap Liar di Udayana, 68 Motor Ditahan Sampai Lebaran Topat

Oleh karena itu, dirinya memastikan balap MotoGP di Sirkuit Mandalika bukan gagal. Event tersebut tetap akan dilaksanakan, hanya saja bukan Oktober 2021. Melainkan pada bulan Maret 2022. “Alasannya karena kita belum yakin Oktober 2021 ini kita sudah benar-benar bisa mengendalikan pandemi Covid-19,” katanya.

Berdasarkan pertimbangan pandemi itulah, gubernur lebih memilih untuk tidak ada balap MotoGP tahun ini. “Jadi mending kita tunda sebentar ke bulan Maret 2022, dengan harapan vaksinasi lancar dan Covid-19 sudah terkendali,” ujarnya.

Pimpinan DPRD Provinsi NTB, H Mori Hanafi merupakan salah satu orang yang sangat kecewa dengan batalnya balap MotoGP digelar tahun ini di Lombok. Dirinya tidak setuju jika pandemi Covid-19 menjadi kambing hitam. “Karena kita malu juga, karena nggak jadi. Jadi corona kita salahkan,” sindirnya.

Disampaikan Mori, alasan sebenarnya sirkuit Mandalika batal digunakan tahun ini, disebabkan hal lain. Terutama terkait dengan berbagai persiapan yang seharusnya sudah tuntas, namun masih belum clear and clean hingga saat ini.

Baca Juga :  Pasar Murah Digelar Enam Hari

Event balap MotoGP memiliki penggemar yang sangat besar. Tentu saja dalam penyelenggaraannya, tidak bisa dipersiapkan setengah-setengah. Apalagi jika sampai April ini, banyak hal yang belum bisa dipersiapkan dengan baik.

Adanya kritikan atau sorotan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), menurut Mori bukan juga penyebab utama. ” Nggak sampai karena masalah PBB sih. Ini karena masalah mendasar, karena memang kita belum siap. Sirkuitnya belum siap, hal-hal lain juga. Fasilitas sarana dan prasarana belum siap,” ungkap Mori Hanafi.

Ketua fraksi Gerindra DPRD Provinsi NTB, Nauvar Furqony Farinduan juga angkat bicara terkait batalnya sirkuit Mandalika digunakan tahun ini. “Karena memang peluang langka ini tidak secara serius ditanggapi. Sesungguhnya batalnya ini sudah dapat terbaca, tapi mau bagaimana,” sesal Farin. (zwr)

Komentar Anda