Modal Nekat Boyong Medali Internasional

Modal Nekat Boyong Medali Internasional
JUARA: Inilah Bronson Meydi, Peselancar Dompu yang sukses meraih juara 1 atau medali emas di kategori U-16 pada Kejuaraan Surfing Internasional Ripcurl Gromsearh di Pantai Medewi, Bali.( IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Peselancar NTB sukses merebut juara pada Kejuaraan Surfing Internasional Ripcurl Gromsearh. Penampilan empat peselancar kiriman NTB cukup memukau pada ajang yang dihelat di Pantai Medewi, Bali itu.

Dari empat yang dikirim NTB, tiga di antaranya sukses memboyong medali. Di antaranya Westen Sultan Hirst dan Lucky Haryanto kategori U-14. Kemudian Afrizal dan Bronson Meydi kategori U-16. Menariknya lagi, dua di antaranya dari masing-masing kategori sukses gondol medali. Untuk medali perak berhasil diraih Lucky Harianto dan Westen Sultan Hirst kategori U-14, dan Medali Emas berhasil diraih Bronson Meydi kategori U-16.  “Keempat atlet kita ini semuanya dari Dompu. Mereka dibesarkan di pantai Lakey, Dompu,” terang  Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) NTB, Chandra Aprinova kepada Radar Lombok, Senin (21/10).

Kata Chandra, kejuaraan itu diikuti lima negara. Yakni Australia, Amerika Serikat, Brasil, Malaysia, dan Indonesia. Kejuaraan itu digelar selama dua hari yakni hari Sabtu-Minggu (19-20 Oktober). Kejuaraan Surfing Internasional Rip Curl Gromeash mempertandingkan tiga kategori usia. Di antaranya, mulai dari U-10, U-14, dan U-16. Masing-masing usia di meriahkan oleh 24 peserta asal lima negara tersebut. ‘’Kejuaraan ini levelnya cukup tinggi, makanya kita bersyukur dapat tiga medali,” ucapnya.

Menurut Chandra, kejuaraan yang diikuti 4 atletnya itu dilakukan dengan modal nekat. Pasalnya, mengenai pembiayaan, pihaknya tidak dibantu oleh pihak manapun, termasuk pihak pemerintah. Meski demikian, keempat atletnya tetap bisa eksis, bahkan tiga di antaranya sukses menorehkan medali, satu medali emas, satu perak dan satu perunggu yang relatif sulit untuk didapat untuk sekelas kejuaraan dunia tersebut.

Melihat perkembangan keempat atletnya, Chandra meyakini mereka bakal menjadi penerus Anwar Oney yang merupakan Juara Dunia Selancar. Artinya, persiapan atau regenerasi atlet selancar di NTB cukup pesat. Termasuk peselancar blasteran, seperti Bronson Meydi ini perkembangan cukup bagus. “Mereka jadi penerus atlet selancar NTB,” tambahnya.

Ketua PSOI Kabupaten Dompu Firmansyah menambahkan, kejuaran Rip Curl Gromeash adalah rangkaian acara bergengsi yang memberikan peluang bagi para surfer muda yang berusia di bawah 17 tahun untuk bisa bersaing dengan para surfer terbaik di negaranya. ‘’Tahun 2019 ini menandai tahun ke-16 kompetisi ini berlangsung,” jelasnya.

Kejuaraan ini merupakan salah satu kompetisi surfing junior terlama di Asia Tenggara. Bekerja sama dengan Medewi Board Riders, acara ini terdiri dari beberapa divisi untuk anak laki-laki dan perempuan yaitu divisi 16 tahun ke bawah, 14 tahun ke bawah, 12 tahun ke bawah dan juga divisi untuk anak-anak di bawah 10 tahun atau yang biasa juga disebut sebagai groms.

Adapun pemenang di divisi boys dan girls yang berusia di bawah 16 tahun akan diterbangkan secara gratis ke final internasional 2019. Di sana mereka akan menghadapi para peselancar hebat yang berusia di bawah 16 tahun lainnya dari seluruh dunia. “Pemenang dari kompetisi final internasional ini akan bersiap untuk mendapatkan sponsor dan juga karier profesional dalam olahraga surfing yang menjadi mimpi setiap surfer muda,” pungkasnya. (rie)

Komentar Anda