Rangkaian MNEK 2018 bukan saja latihan bersama, tetapi juga diselenggarakan rangkaian kegiatan lainnya. Seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap) di Lombok dan Nusa Penida, Harbour dan Sea Phease, City Parade, Maritime Exhibition, Cullinary, Mataram Fun Run, City Tour, dan olahraga bersama dengan seluruh angkatan laut peserta yang hadir.
Selain itu, akan dilaksanakan juga Maritime Engagement Activity (MEA) yang akan menggelar tiga kegiatan utama. Yaitu, transplantasi terumbu karang dengan penenggelaman prasasti Komodo Exercise 2018 dan kerangka kapal sebagai transplantasi terumbu karang di perairan Gili Trawangan, kemah pesisir di pantai Krandangan diikuti 500 peserta dari siswa pelajar dan pramuka saka bahari, dan ketiga u joy sailling dengan menggunakan KRI Makassar 590. “Pada saatnya nanti para tentara yang ikut akan kami ajak kembali untuk melihat terumbu karang yang sudah mereka tanam dulu,” tambahnya.
Penyelenggaraan MNEK 2018 di Lombok ini merupakan ajang internasional digelar untuk ketiga kalinya oleh TNI AL. MNEK pertama dilaksanakan TNI AL di Batam, Kepulauan Anambas, Natuna tahun 2014, kedua di Padang serta Kepulauan Mentawai tahun 2016. ‘’Setiap tahunnya jumlah negara yang pertisipasi dalam kegiatan ini terus bertambah,’’ pungkasnya.
Rangkaian MNEK ini juga berlangsung di Gili Trawangan Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang. Dampaknya diyakini positif bagi perkembangan dan kemajuan pariwisata setempat. Karena MNEK ini mendukung spot-spot pariwisata seperti penenggelaman kapal sampai pelepasan tukik.
Setidaknya total ada 150 penyelam dari delegasi 8 negara yang ikut serta memeriahkan rangkaian kegiatan di Gili Trawangan. Di mana 54 orang merupakan personel AL luar negeri. “Ini adalah dedikasi nyata bersama. Gili Trawangan salah satu destinasi wisata kita, keindahan alamnya harus terus dijaga. Dan hari ini kita mulai dengan melestarikan terumbu karang,” ungkap Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar usai membuka rangkaian acara MNEK. (cr-der/gal/ami/flo)
