Kepala Staf AL Laksamana TNI Adi Supandi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara dan Dubes Uni Eropa juga hadir saat pembukaan. Usai pemukulan gendang beleq selanjutnya dilakukan penandatanganan bersama prasasti pelaksanaan MNEK 36 negara.
Usai seremoni, berbagai pertunjukan mewarnai pembukaan MNEK. Mulai dari atraksi terjun payung dengan membawa bendera besar MNEK, bendera pataka TNL AL. Pataka Pemprov NTB dan membawa bendera Merah Putih. Para penerjun payung mendarat di sebuah dermaga apung di tengah laut Pelabuhan Lembar.
Selanjutnya pertunjukan atraksi pesawat tempur Bonanza semakin mendebarkan para penonton. Berbagai aksi heroik akrobatik ditunjukan enam pesawat tempur di langit Lembar. Berbagai formasi penerbangan disuguhkan membuat para tamu berdecak kagum. Belum lagi berbagai aksi tarian kolosal yang dimainkan puluhan siswa, TNI, Polri, dan unsur masyarakat lainnya.
Dalam keterangan resminya, Kasal Laksamana TNI Adi Supandi menjelaskan, MNEK 2018 akan digelar dari tanggal 4-9 Mei 2018 di Lombok, NTB. Dikuti 36 negara dan melibatkan 50 kapal perang. 35 kapal perang dari TNI AL dan 15 dari negara-negara sahabat. Di samping itu juga ada 11 pesawat dengan melibatkan 5.500 prajurit. “MNEK ini merupakan bentuk dari latihan berskala internasional,” ungkap Adi.
MNEK tahun 2018 mengangkat tema “Cooperation to Respons Disaster and Humanitarian Issues’’ atau kerja sama dalam menanggulangi bencana dan masalah kemanusiaan, diikuti AL 36 negara. Kegiatan khusus TNI AL ini merupakan kegiatan penting dalam bentuk latihan nonperang dengan mengedepankan kerja sama maritim di kawasan regional. Untuk mendapatkan kepercayaan antarnegara dan antar-AL. Sehingga terjalin kesepahaman dan koordinasi yang baik di antara negara-negara peserta dalam kerja sama melaksanakan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. “Latihan perang yang dijalankan bukan untuk peperangan, tapi untuk penanggulangan bencana kemanusiaan,” jelasnya.