Mengunjungi Rumah Baca ‘’Lombok Love Library’’ Sembalun

Sempat Pesimis, Kini Banyak Pengunjung

Rumah Baca ‘’Lombok Love Library’’ Sembalun
SERAH TERIMA: Kru Radar Lombok saat berpose bersama pengurus Rumah Baca Lombok Love Library Sembalun, Muhammad Rasyidin. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

Rumah Baca Sembalun Lombok Love Library berdiri pada tanggal 25 September 2014, di bangun oleh sekolah Ngge Ann Singapura bekerja sama dengan Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Sembalun Lawang. Banyak hal yang sudah dilakukan rumah baca ini untuk mencerdaskan masyarakat sekitar.


Janwari Irwan-Selong


RUMAH baca yang lokasinya berada dekat dengan pintu masuk atau pintu awal pendakian Gunung Rinjani dari arah Sembalun. Berjarak sekitar dua kilometer, atau sekitar 30 menitan perjalanan. Desain rumah baca ini tampilannya lain dari yang lain. Sepintas tidak akan menyangka jika bangunan ini adalah rumah baca. Meskipun kecil, tapi unik dan sangat menarik. Dengan material utama kayu,  bangunan rumah baca dilengkapi dengan pernak-pernik edukasi menyenangkan.

BACA JUGA: SMAN 1 Sembalun Terapkan Sanksi Membaca Alquran

Dinding luarnya dipasangi tonjolan panjat tebing. Bagian dalam diisi kolam bola buat anak-anak,  sementara ruang utama berada di atas. Buku-buku ditata menempel ke dinding. Keren lah. Menonjol dan khas. Rumah baca berada di antara rumah-rumah masyarakat, sehingga para pengunjung akan berbaur dengan masyarakat. Kesempatan ini bisa dipergunakan untuk berkomunikasi dan berujung mendapatkan pengetahuan baru tentang kebiasaan dan adat istiadat setempat. Selain menyatu dengan alam, pengunjung pun menyatu dengan penduduk setempat. “Saya membangun rumah baca ini terisinspirasi dari hobi membaca, di mana saya mulai hobi membaca sejak kelas 2 SMP,” kata Rosidin Sembalun pada Keluarga Besar Radar Lombok saat memberikan bantuan buku dan Alquran yang bisa digunakan oleh masyarakat banyak, Sabtu (9/2).

Baca Juga :  Longsor, Jalan Pusuk Sembalun Ditutup Total

Awal mula rumah baca ini dibangun pada saat dirinya menjadi TSBD di wilayah Sembalun, ia kemudian mendapatkan kenalan  orang Aceh. Setelah mengenal orang aceh ini, kemudian ia diperkenalkan dengan orang Singapura yang memang memiliki program membuat rumah baca di wilayah Indonesia. Dari itu, kemudian Sembalun menjadi pilihan untuk membangun rumah baca untuk anak-anak. “Awalnya saya pesimis bisa berjalan karena pada saat itu, masyarakat yang diberikan kurang pengelolaan,” kata pria yang akrab disapa DJ ini.

Dengan penuh keterbatasan, sejak rumah baca ini dibangun dengan menelan biaya sekitar Rp 60 juta, pengunjung rumah baca masih sepi. Apalagi pada saat itu, untuk mempromosikan rumah baca dulunya masih sangat sulit. Di mana pada saat itu, masyarakat masih sangat minim mengggunakan aplikasi facebook. Namun dengan penuh semangat, rumah baca terus di promosikan melalui aplikasi facebook. “Yang menjadi kendala pada saat itu juga, masih minimnya buku yang akan dibaca oleh pengunjung, karena hanya beberapa buku yang tersedia,” ujarnya.

Untuk saat ini, katanya, rumah baca ini ramai dikunjungi oleh anak-anak. Jadi tidak lazim jika buku yang paling banyak dibaca adalah buku dongeng cerita rakyat. Namun buku-buku dongeng sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan rumah baca ini, pihaknya sudah beberapa kali memasukkan permohonan bantuan pada Pemerintah Daerah Lombok Timur sebelumnya, namun belum ada tanggapan apapaun. 

Baca Juga :  Sembalun Siap Rebut Bintang Selaparang

BACA JUGA: Satu Keluarga Kesetrum Kabel Listrik Liar

Dengan minat baca yang semakin tinggi di wilayah Sembalun, katanya lagi, ia berencana ke depan bisa membuat rumah baca keliling. Karena saat ini, anak-anak banyak yang ingin membaca hanya saja terkendala dengan jarak tempuh. Terutama pada dusun-dusun yang berada di lereng gunung dan pedalaman. “Jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, pengunjung rumah baca ini bukan hanya berasal dari dalam kampung saja, tetapi banyak yang berasal dari luar desa dan luar kota terutama para wisatawan yang datang berlibur,” katanya.

Dengan keterbatasan buku yang ada di rumah baca ini, katanya, ia sangat berterima kasih kepada Koran Radar Lombok yang telah memberikan buku sera Alquran. Semoga pada Ulang Tahun Radar Lombok yang ke 10, Radar Lombok tetap jaya dan selalu memberikan informasi yang terdepan dan terpercaya. “Karena ini bertepatan dengan Hari Pers Indonesia, saya pengelola rumah baca mengucapkan selamat Hari Pers Nasional,” ucapnya. (**)

Komentar Anda