Lubang Gorong-gorong di Senggigi belum Ditangani

DICURI : Kondisi penutup gorong-gorong di trotoar jalan wisata Senggigi yang hilang dicuri dan sampai sekarang belum ditangani.(Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Lubang gorong-gorong di trotoar jalan Senggigi banyak yang hilang dicuri. Kondisi ini sangat membahayakan warga. Namun sudah tiga bulan lebih sejak penutup gorong-gorong hilang, belum ada tindakan penanganan oleh OPD terkait dalam hal ini Dinas PUPR dan Dinas Pariwisata.

Lambannya penanganan ini pun disoroti dewan. Seperti yang disampaikan oleh sekertaris Komisi II DPRD Lombok Barat, Munawir Haris, kemarin. Ia menilai apa yang terjadi ini karena kurang tanggapnya OPD terkait .Padahal keberadaan penutup gorong-gorong yang hilang itu sudah banyak dikeluhkan.”Keluhan soal hilangnya tutup gorong-gorong di kawasan wisata Senggigi sudah lama, sudah berbulan-bulan namun belum juga ada penanganan dari OPD terkait,” katanya.

Iapun menilai OPD Lombok Barat ini bisa dibilang tidak punya kepekaan. Padahal Perda pariwisata berkelanjutan telah disahkan legislatif dan eksekutif. Di mana seharusnya segala persoalan yang terjadi di kawasan wisata Senggigi segera ditangani.” Dinas Pariwisata harusnya  berkomunikasi dengan OPD lain. Baik itu dengan Dinas PUPR maupun Dinas Perkim. Soal penerangan jalan umum juga banyak dikeluhkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Polres Lobar Ungkap Kasus Prostitusi dan Judi

Kondisi ini harus segera ditangani. Politisi PAN ini juga menilai masing-masing OPD terkesan jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi.” Mungkin Dinas Pariwisata bisa memberi solusi jangka pendek. Mau dipasangkan besi cor atau apa, kan bisa dikomunikasikan dengan dinas terkait yang menangani hal itu. Jangan malah jalan sendiri-sendiri,” kesalnya.

Jangan sampai ada warga dan wisatawan yang menjadi korban. Itu bisa memberi kesan buruk bagi pariwisata Senggigi yang saat ini tengah berusaha bangkit kembali. “ Ini kan hampir tiga bulan, kan bisa perbaikannya dengan solusi sementara dulu,” jelasnya.

Walau dirinya juga tak memungkiri bahwa banyak fasilitas publik yang dirusak oleh orang tak bertanggungjawab. Ia meminta aparat penegak hukum melanjutkan penanganan kasus ini. “ Kasus pencuriannya biarlah APH yang bekerja, tapi persoalan gorong-gorong yang tidak ada tutupnya ini juga harus diselesaikan dong, OPD juga silakan bekerja,” pesannya.

Baca Juga :  Sembilan Kapal Pesiar Dijdawalkan Bersandar di Gili Mas

Camat Batulayar, Afgan Kusumanegara, membenarkan kondisi gorong-gorong yang ada di tikungan makam Batulayar yang hilang penutupnya. Sebagai Camat pihaknya sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pariwisata, namun jawaban dinas, akan dikoordinasikan dengan Dinas PUPR. Sampai saat ini belum juga dilakukan perbaikan. “Kami khawatir wisatawan, maupun masyarakat terperosok sehingga nanti menyebabkan daerah kita sebagai daerah wisata yang aman dan nyaman jadi tercemar karena kelalaian kita,” ungkap Afgan.

Untuk penanganan sementara, pihaknya sudah member tanda dengan menaruh batu, tetapi karena batunya kecil, jadi ada yang hilang, ada yang terbawa arus, kalau taruh batu besar, belum mampu.”Kami hanya bisa taruh batu sebagai penanda, tetapi batunya banyak hilang,” tegasnya.(ami)

Komentar Anda