Lantis Open Bakal Diramaikam Ratusan Peselancar

Atlet : Tampak saat atlet Selancar menjajal kompetisi belum lama ini. (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kompetisi Selancar Ombak akan dilaksanakan di Pantai Mawi, Lombok Tengah, 20-22 Oktober mendatang. Rencananya ada ratusan peserta yang ambil bagian dalam kompetisi bertajuk Lantis Open Regiogral Surfing Competition ini.

“Target kita 120 peserta. Tujuan utama kompetisi ini untuk mempromosikan Lantis Beach Club dan Pantai Mawi di Selong Belanak,”’ ujar Ketua Pengprov Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) NTB Chandra Aprinova, Kamis (12/10).

Chandra menjelaskan, ada empat kategori yang dipertandingkan dalam kompetisi ini, yakni Men Short Board, Women Short Board, Boys/Girls Under 16, dan Best Air.

“Tidak hanya dari seluruh Indonesia. Bakal ada peserta dari luar Indonesia juga,” katanya.

Baca Juga :  PSSI NTB Layangkan Protes Terkait Kuota Klub di Liga 3 Nasional

Menurut Chandra sebagai tuan rumah, peselancar dari sepuluh kabupaten/kota di NTB juga akan ambil bagian dalam kompetisi ini. Karena dengan mengikuti kompetisi, kemampuan atlet-atlet NTB bisa semakin terasah. Sehingga pembibitan atlet baru bisa lebih bagus.

”Lebih banyak kompetisi semakin bagus. Kita ingin mempersiapkan atlet untuk PON 2028,” tuturnya.

Lebih lanjut, Chandra mengatakan untuk PON Aceh-Sumatera Utara 2024, NTB sudah meloloskan tiga atlet. Mereka adalah Hairil Anwar, Jeren Kiring, dan M. Yudi Satriawan. Hairil dan Jeren Kiring lolos di nomor shortboard putra. Mereka berhasil menembus babak delapan besar. Sedangkan M Yudi Satriawan lolos ke PON di nomor longboard putra.

Baca Juga :  Tiga Tim Voli Pasir NTB Melaju ke PON 2024

Pada Pra-PON tersebut, NTB menurunkan tujuh atlet. Hairil Anwar, Govinda, Jeren Kiring, Bronson Meidy, Deni Islami, M. Yudi Satriawan, dan Dodo Wijaya. Mereka akan turun di dua nomor, short board dan long board.

Untuk nomor short board, PSOI NTB menurunkan empat atlet. Yakni Hairil Anwar, Govinda, Jeren Kiring, dan Bronson Meidy. Sementara nomor long board diikuti Deni Islami, M. Yudi Satriawan dan Dodo Wijaya. (rie)

Komentar Anda