Selain itu sambungnya, penyaluran air bersih kepada masyarakat ini merupakan wujud nyata kepedulian kepolisian terhadap kondisi masyarakat yang ada di wilayah hukum Polres Lotim. Apalagi saat ini Kabupaten Lotim adalah salah satu kabupaten yang kekeringannya terbesar di NTB. “Dengan adanya bantuan berupa air bersih ini, diharapkan dapat meringankan beban atau kesulitan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat, Supriadi yang berprofesi sebagai nelayan mengaku, sudah puluhan tahun tidak pernah menikmati air bersih. Untuk kebutuhan lain seperti mandi, warga turun ke laut, atau membeli per jerigen.
”Bagi masyarakat yang mampu akan membuat penampungan air bersih. Sementara bagi yang miskin akan membeli per jerigen. Permasalahan ini selalu dialami, baik di musim kekeringan maupun tidak,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Inaq Oden, menurutnya kelangkaan air bersih dialami sejak puluhan tahun, bahkan kelangkaan ini sudah menjadi warisan bagi anak dan cucunya. Kenapa demikian, sejak dirinya menikah hingga mempunyai cucu, air bersih di dusunnya harus dia beli, tidak seperti desa-desa lain yang jauh dari pesisir. (cr-wan)
