Kekeringan, Jerowaru Paling Parah

Distribusi : Pendistribusian bantuan air bersih ke wilayah terkena dampak kekeringan di Lombok Timur terus digencarkan. (Dok/Radar Lombok)

SELONG – Dari sembilan kecamatan di Lombok Timur yang dilanda bencana kekeringan, Kecamatan Jerowaru merupakan kecamatan yang terkena dampak yang paling parah. Di kecamatan ini tercatat sebanyak 9. 877 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 15 desa yang mengalami krisis air bersih.

Selanjutnya di susul Kecamatan Keruak dengan 4. 026 KK. Berikutnya Kecamatan Suela dengan jumlah 3. 586 KK. Setelah itu Kecamatan Sambelia dengan jumlah 2.773 KK yang juga mengalami krisis air bersih. Pemkab Lombok Timur saat ini sedang berupaya melakukan penangan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. ” Untuk wilayah terkena dampak kekeringan dengan lokasi yang cukup jauh seperti Jerowaru maka penangan kebutuhan air bersihnya sebaiknya melibatkan pihak ketiga,” kata Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy.

BPBD dan pemerintah kecamatan punya kewenangan menjalin koordinasi dan membuat perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan untuk kecamatan terdekat lainnya yang tidak terkena dampak yang parah sebaiknya ditangani langsung oleh BPBD langsung. ” Air bersih untuk warga ini harus gratis agar tidak membebani warga,” tutupnya.

Baca Juga :  33 Persen Ruas Jalan Diusulkan untuk Diperbaiki

Sebelumnya Kabid Rehab Rekon BPBD Lombok Timur Haryadi Jayari mengatakan untuk sementara ini Lombok Timur masih berstatus siaga. Namun dalam waktu dekat bencana kekeringan di Lombok Timur akan dinaikkan statusnya manjadi darurat bencana.  ” Wilayah yang terparah terdampak kekeringan berada di wilayah Kecamatan Keruak dan Jerowaru. Sehingga pendistribusian air bersih untuk dua wilayah ini akan dipihakketigakan,” ungkapnya.

Hal itu dilakukan untuk efisiensi anggaran. Sebab, kebutuhan air bersih di dua wilayah ini sangat besar dan biaya pendistribusian air bersih juga bervariatif. Biaya distribusi air bersih di Pulau Maringkik tidak akan sama dengan yang ada di daratan karena butuh penyeberangan. Untuk itu penyaluran air bersih ke wilayah itu terang dia akan dipihakketigakan.  ” Khusus untuk Pulau Maringkik, pendistribusian air bersih masih menggunakan jerigen. Akan tetapi jika sudah di pihakketigakan selain menggunakan jerigen juga menggunakan tandon. Jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan di Pulau Maringkik sekitar 600 jiwa dengan 200 KK,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Inggris Dianiaya di Pantai Ekas

Sementara untuk kecamatan yang lain pendistribusian air bersih dilakukan langsung oleh BPBD bersama dengan OPD yang lain. Armada yang disiapkan untuk pendistribusian air bersih sebanyak 8 armada, yang tersebar di sejumlah OPD seperti Dinas PUPR, DLH, Dinas Damkar dan BPBD. “Kalau daerah Keruak dan Jerowaru yang dekat dengan Selong kita akan ambilkan air dari Aikmel dan Labuhan Haji,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda