33 Persen Ruas Jalan Diusulkan untuk Diperbaiki

JALAN : Kondisi jalan di Lotim yang sebagian besar sudah mulus. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan kabupaten yang dilakukan Pemkab Lotim sampai saat ini terbilang cukup maksimal.  Dari  1.018, 835 kilometer  ruas jalan kabupaten, sekitar 77 persen kondisinya sudah mantap alias mulus. Sedangkan  33 persen lagi masih butuh perbaikan entah itu karena kondisinya rusak berat maupun ringan.

Karenanya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan mengajukan perbaikan terhadap 33 persen ruas jalan itu di APBD 2022. Tapi semua itu tetap akan disesuaikan dengan kondisi anggaran yang tersedia.”Nanti kita akan usulkan di DAK 2022. Ini kan sekedar usulan saja. Meski semuanya kita usulkan tapi tetap tergantung anggaran yang diberikan pemerintah pusat ke kita,” ungkap Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lotim, Lalu Kurnia Darmawan, Rabu (22/9).

Baca Juga :  FFKD Lotim Desak Pilkades Serentak Dipercepat

Sebelumnya ia mengatakan berkaitan dengan pengerjaan jalan  di tahun ini meski di tengah kondisi pandemi, beberapa proyek jalan yang tersebar di sejumlah  titik tetap berjalan lancar terutama yang dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Ia menambahkan, ketika ada instruksi bupati, pihaknya  akan selalu siap untuk melakukan pembenahan. Terlebih lagi data dan sistem untuk penanganan ruas jalan kabupaten ini sudah dimiliki.”Berdasarkan kondisi riil infrastruktur ruas jalan yang terinput pada database itu, jika dilakukan komparasi  persentase kemantapan ruas jalan di Lotim selama kepemimpinan Sukiman – Rumaksi telah terjadi peningkatan kualitas yang cukup signifikan. Hal itu tak lepas dari perhatian Pemkab Lotim yang begitu maksimal terhadap kualitas jalan ini. Buktinya dari sebelumnya persenetase kualitas jalan yang hanya  47,84  persen di tahun 2018 lalu, sekarang sampai 2021 sudan mencapai  67,57 persen,” bebernya.

Baca Juga :  Lotim Masuk Nominasi TPAKD Award 2021

Perbaikan  infrastruktur jalan diakuinya membutuhkan anggaran yang cukup besar. Per satu kilometer kalau dihotmix membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar.  Jika mengacu pada hal tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp 800 miliar untuk menuntaskan sisa perbaikan jalan tersebut.” Kita sebagai pembantu pimpinan jika diperintah oleh pimpinan dengan alokasi anggaran yang memadai, maka dengan sistem dan SDM yang ada di bidangnya siap untuk melaksanakan  dan mengerjakannya,” tandas Kurnia.(lie)

Komentar Anda