Kader NWDI Berjamaah Tinggalkan Nasdem

Ahmad Syamsul Hadi (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Mundurnya Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi NTB, Sitti Rohmi Djalilah sedikit tidak berdampak luas terhadap kader organisasi masyarakat Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Tak terkecuali kader NWDI yang berada di Kabupaten Lombok Tengah. Di mana sebelumnya, hampir 60 persen pengurus DPD Partai Nasdem Lombok Tengah dihuni kader NWDI. Namun belakangan, mereka diketahui secara berjamaah hengkang dari partai besutan Surya Paloh itu.

Ketua DPD Partai Nasdem Lombok Tengah, Ahmad Syamsul Hadi mengakui, jika kader NWDI banyak yang keluar dari kepengurusan Partai Nasdem, baik secara terhormat dengan cara mengundurkan, terang-terangan, dan sembunyi-sembunyi. Namun, pihaknya tak mempersoalkan perkara itu lantaran Partai Nasdem sekarang ini sedang fokus untuk menghadapi pemilu legilslatif 2024. Tidak ada juga persoalan yang harus diantisipasi berlebihan menyusul mundurnya Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi NTB, Sitti Rohmi Djalilah bersama jamaahnya dari Partai Nadesm. ‘’Jadi itu adalah sebuah pilihah, termasuk juga kader-kader NWDI yang ada di Lombok Tengah. Kalau keluar secara bersamaan untuk mengikuti Ibu Wagub, maka silakan, tidak ada masalah. Tidak ada juga yang perlu diantisipasi karena kita juga bekerja masih seperti dulu sebelum Ibu Wagub masuk Partai Nasdem,” ungkap Ahmad Syamsul Hadi, Rabu (30/11).

Baca Juga :  Kades Darek Dilaporkan Kasus Perzinahan

Terlebih, sambung dia, verifikasi administrasi dan berbagai hal sudah dilalui, termasuk memfasilitasi di internal parpol jalan terus. Penyusunan pengurus di tingkat desa juga sudah selesai. Sehingga yang sedang dilakukan Nasdem adalah menyolidkan kader yang menjadi tulang punggung partai. “Yang sedang kita lakukan sekarang menyolidkan pasukan, baik di kecamatan dan desa untuk menyambut pileg tahun 2024. Sehingga secara spesifik tidak ada yang perlu kita antisipasi,” ulas pria yang karib disapa Memet ini.

Menurutnya, khusus di Lombok Tengah, sekitar 60 persen pengurus DPD Nasdem sebenarnya merupakan kader NWDI. Partai Nasdem sebenarnya pernah memberikan ruang seluas-luasnya untuk bisa menunjukan kemampuan dan kapasitas mereka dalam berorganisasi. Kalaupun saat ini kader NWDI keluar atau tidak lagi di Nasdem, maka baginya tidak masalah. “Jadi kalaupun sekarang tidak lagi di Nasdem, maka tidak apa-apa. Selamat jalanlah,” ucapnya.

Memet lantas menyinggung soal etika dalam berorganisasi. Jika seorang kader secara resmi masuk, maka secara resmi juga keluar. Tapi di Lombok Tengah, ada beberapa kader yang menemui dirinya untuk mundur dari Nasdem. Akan tetapi banyak juga yang tidak memberitahu untuk hengkang dari Nasdem. “Saya tidak mengerti apakah itu dianggap lumrah atau tidak. Tetapi ada juga yang meminta pendapat harus keluar atau tidak. Nasdem partai yang sangat terbuka, bisa berbicara, berdiskusi, bahkan berdebat. Jadi silakan saja kalau mau keluar tidak masalah, kalaupun mau tetap karena merasa nyaman juga harus dihargai dan dihormati juga,” cetusnya.

Baca Juga :  Jaksa Kantongi Calon Tersangka Proyek Jalan TWA Gunung Tunak

Kalaupun ada kader yang keluar dan kembali masuk ke Nasdem, maka pihaknya mengaku terbuka untuk menerima. Meski pihaknya tidak membeberkan secara pasti jumlah kader NWDI yang keluar dari Nasdem, tapi pihaknya tidak menafikan jumlahnya lumayan banyak. “Memang saya tidak tahu pasti tapi lumayan banyak yang keluar. Dari 60 persen pengurus Nasdem dari NWDI yang sudah menyatakan keluar itu sekitar 40 persen, baik yang secara resmi ataupun tidak, alasan keluar secara umum mengikuti Wagub. Tapi kalau ada yang mau masuk lagi, ya silakan saja. Anggap ini yang keluar habis pesiar atau tamasya ke kampung sebelah. Jadi kalau kembali pasti diterima baik,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda