MATARAM — Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi NTB, Johan Rosihan mengakui empat kader internal yang terjaring sebagai bakal calon gubernur/ bakal calon wakil gubernur sudah dipanggil Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS untuk ditanya kesiapan mereka maju di Pilkada NTB 2018.
Keempat kader tersebut ditanya DPW satu per satu untuk memastikan kesiapan mereka maju di Pilkada NTB 2018. Keempat kader ini yakni Johan Rosihan, TGH Muharror Mahfuz, Zulkiflimansyah dan Suryadi Jaya Purnama. " Saya katakan di hadapan pengurus DPW, bahwa saya siap maju di pilkada NTB," kata politisi asal Empang Sumbawa di kantor DPRD Provinsi NTB Selasa kemarin (20/12).
Namun Johan menuturkan bahwa kesiapannya maju bertarung di Pilkada NTB 2018 hanya sebagai bacawagub dan bukan bacagub. Menurutnya, itu didasari kondisi objektif yang dihadapinya. Ia menilai, dirinya hanya siap bersaing dan berkompetisi di pilkada NTB 2018 sebagai bacawagub." Ini adalah keputusan realistis saya ambil,'' ucapnya.
Sebagai langkah keseriusan dirinya maju bersaing di pilkada NTB 2018, ia mengatakan, sudah menjalin komunikasi politik misalnya, dengan Ketua DPD Partai Golkar NTB juga Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT. Meskipun belum ada keputusan final koalisi PKS dan Partai Golkar di Pilkada NTB namun, ia dan Suhaili sudah memiliki persepsi dan pandangan sama terkait bagaimana mendorong dan mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di NTB. Sebab itu, sangat terbuka peluang dirinya bisa bergandengan Bupati Lombok Tengah di pilkada NTB. " Pak Suhaili itu adalah sahabat saya dari dulu. Sehingga kita sudah saling kenal mengenal sudah cukup lama," ungkapnya.
Johan pun mengaku, maju bertarung di pilkada NTB bukanlah sesuatu istimewa bagi dirinya. Pasalnya, ia sudah punya pengalaman maju bertarung sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi rekan separtainya Suryadi Jaya Purnama di pilkada NTB 2013 lalu. Karena itu, dirinya baik secara mental, fisik, finansial dan lainnya sudah sangat siap berkompetisi dan bertarung di Pilkada NTB 2018.
" Mental menang saja perlu saya persiapkan. Kalau mental siap kalah sudah sering," selorohnya.
Sebagai kader partai yang taat dan loyal, bakal melaksanakan apapun menjadi keputusan partai terkait dirinya di pilkada NTB. Tak terkecuali juga, jika partai nanti tak merekomendasikan dirinya sebagai salah satu pasangan cagub/cawagub yang diusulkan ke DPP PKS.
" Prinsipnya apapun keputusan partai kita patuh dan taat," imbuhnya.
Terkait Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) mewajibkan anggota dewan mundur dari jabatan secara permanen,Johan pun menegaskan, kesiapan dirinya. '' Politik itu harus siap dengan segala konsekuensi yang harus dihadapi. Termasuk maju di pilkada NTB," terangnya.
Disinggung terkait hasil survei ?. Ia mengatakan, PKS elum melaksanakan survei terhadap kandidat terjaring baik dari unsur internal maupun eksternal. " Survei dimulai awal tahun depan 2017.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Provinsi NTB, Abdul Hadi membenarkan pihaknya sudah memangil empat kader yang terjaring di internal untuk memastikan kesiapan mereka maju atau tidak di pilkada NTB. " Kita tanya mereka siap atau tidak. Jika nanti diusung di pilkada NTB 2018," terangnya.
Nantinya, kata Hadi, figur yang sudah terjaring baik internal dan eksternal akan dikerucutkan menjadi dua pasangan calon untuk diusulkan ke ke DPP PKS untuk memperoleh rekomendasi.
Itu semua didasari dari komunikasi politik dan penjajakan berlangsung baik dengan figur maupun Parpol." Jadi semua masih berproses," pungkasnya.(yan)