Sedangkan Dirjen Industri Agro Kemendag, Panggah Susanto mengatakan saat ini industri tembakau didorong memanfaatkan bahan baku lokal, dimana jumlah kebutuhan dalam negeri sebanyak 200 ton. Dimana diantara 100 ton yang dibutuhkan itu masih berasal (impor) dari luar negeri.
“Tapi kenyataannya bisa melebihi yang diimpor. Sehingga kita mendorong pihak industri untuk membantu petani tembakau untuk menghasilkan bahan baku tembakau sesuai yang diminta. Supaya semua bisa di produksi didalam negeri, karena kita memiliki potensi mengembangkan tembakau ini,” ujarnya.
Berdasarkan UU Nomor 39 tentang perkebunan, ada dana cukai yang dikembalikan kepada petani. Itu merupakan wujud perhatian pemerintah yang tinggi terhadap upaya-upaya peningkatan produktifitas dan mutu tembakau. Sehingga dia berharap bantuan pemerintah berupa DBH-CHT itu jangan di salah gunakan.
“Berikan kepada petani tepat waktu, agar petani bisa meningkatkan mutu dan produksinya. Arahkan juga untuk digunakan dengan baik, sehingga niat pemerintah betul-betul memperbaiki tata kelola industri yang dikembangkan oleh petani-petani kita,” pintanya. (cr-wan)
