Harga Tembakau Diprediksi Naik 10 Persen

Harga Tembakau Diprediksi Naik 10 Persen
TEMBAKAU : Salah satu petani tembakau yang sedang membersihkan pucuk tembakau kemarin. (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG – Memasuki musim panen tembakau, petani tembakau masih was-was dengan harga. Pasalnya hingga saat ini pemerintah belum menetapkan harga terendah.

Kepala Bidang Perkebunan Assirul Kabir optimis harga tembakau saat ini akan tinggi. Bahkan menurutnya, dari hasil pemantauan di masyarakat saat ini harga tembakau baik tembakau rajang maupun tembakau virginia trennya terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya meski belum dilakukan penetepan harga.

BACA JUGA: Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Terpal dan Air Mineral

“Dari salah satu perusahaan yang sudah mengadakan rapat dengan kita, perusahaan ini juga menaikkan harga sebesar 10 persen, tetapi kita tidak tau yang lain apakah lebih dari itu atau seperti apa. Hari kamis kita dengar kepastianya,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Senin (13/8).

Pada pertemuan yang rencana akan digelar pada hari Kamis mendatang, dinas akan mendatangkan semua perusahaan mitra petani untuk didengar target produksi mereka.“ Jadi semua informasi kita akan serap besok terutama berapa target pembelian masing-masing perusahaan ini,”jelasnya.

Baca Juga :  Nelayan Pondok Perasi Masih Tergantung Rentenir

Ia juga menegaskan meski belum dilakukan penetapan harga, namun melihat kondisi di lapangan saat ini dan melihat ada aturan dari pusat yang saat ini membatasi impor tembakau, harga tembakau akan menyenangkan petani.” Kalau impor tembakau dihentikan, sementara tingkat permintaan tembakau masih sama, kemungkinan tingkat permintaan terhadap tembakau lokal akan semakin tinggi, sehingga khusus Lombok Timur yang merupakan penyuplai terbesar tembakau secara otomatis akan sangat berpengaruh terhadap harga tembakau kita,”ujarnya.

Selain itu cuaca juga sangat mempengaruhi harga. Seharusnya petani pada bulan Juni selesai menanam tembakau. Akan tetapi karena kondisi air yang tidak tersedia, banyak petani yang menggeser waktu tanam.”Banyak petani yang tidak dapat menanam, sehingga kondisi ini memungkinkan harga tembakau akan meningkat dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Kegirangan Petani Tembakau Rajang Menyambut Musim Panen

BACA JUGA: Peluang Bisnis Rumput Hias Semakin Menjanjikan

Sementara itu H. Seterah, petani asal Sakra Barat berharap harga tembakau pada tahun ini naik. Dengan biaya produksi yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya, tentunya ia berharap harga harga tembakau lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya sehingga petani mendapat untung yang lebih besar.”Kalau tahun ini terjadi penurunan harga, sementara harga pupuk dan yang lainnya tinggi, petani bisa rugi, belum lagi biaya buruh, tentunya harapan kita pemerintah menaikkan harga tembakau,” harapnya. (wan)

Komentar Anda