Elektabilitas Masih Rendah, Gita Disarankan Mundur dari ASN

Duet pasangan Lalu Gita Ariadi- HM Sukiman Azmy (Gasman).

MATARAM – Sejumlah hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas atau keterpilihan Lalu Gita Ariadi sebagai calon Gubernur NTB berada posisi paling rendah dibandingkan calon Gubernur NTB lainnya.

Yang menarik, justru tingkat elektabilitas Sukiman Azmy sebagai calon wakil Gubernur NTB pendampingnya lebih tinggi, sebagaimana yang terekam dari hasil survei Politika Research and Consulting (PRC). Terkait hal tersebut. Peneliti Pusat Studi dan Demokrasi (Pusdek) UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid melihat, kerja-kerja politik elektoral belum terlihat optimal dilakukan oleh duet Lalu Gita Ariadi – Sukiman Azmy (Gasman), terutama cagub Lalu Gita Ariadi. Hal ini dikarenakan posisi yang masih berstatus ASN yakni Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dan baru selesai menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB. ” Dan sekarang kembali menjabat sebagai Sekda. Ini membuat kerja elektoral dari Lalu Gita Ariadi tidak optimal,” katanya Senin (1/7/2024).

Menurutnya, dari sejumlah pasangan calon (paslon) yang sudah terbentuk menuju kontestasi pilkada NTB, relatif hanya duet Gasman masih terlihat adem ayem. Tidak terlihat ada gerakan yang masif dan struktur yang dilakukan oleh pasangan Gasman untuk turun melakukan sosialisasi dan menjumpai masyarakat pemilih di tingkat bawah.
Gasman relatif hanya mengandalkan baliho semata ,namun tidak dibarengi dengan kerja turun ke bawah untuk bertemu masyarakat. Sehingga tidak mengherankan, elektabilitas Lalu Gita Ariadi cendrung sebagai cagub paling buncit bila dibandingkan dengan kandidat cagub lainnya.
” Bahkan secara personal elektabilitas Cawagub Sukiman Azmy lebih tinggi dari Lalu Gita,” terangnya.

Baca Juga :  DPT Pemilu 2024 di NTB Ditetapkan 3.918.291

Dia mengatakan, sebaiknya Lalu Gita Ariadi secepatnya mundur dari ASN dan melepaskan jabatan sebagai Sekda. Dengan begitu, Lalu Gita bisa lebih fokus untuk melakukan kerja-kerja politik elektoral dan mengejar ketertinggalan elektabilitas dibandingkan kandidat lainnya. Jika hal itu tidak dilakukan oleh Lalu Gita, maka elektabilitas dipastikan akan terus tertinggal jauh.

Dia menyakini duet Gasman akan terdongkrak elektabilitas, jika ada kerja politik elektoral yang optimal dan masif, serta bisa mengejar ketertinggal dibandingkan kandidat lainnya. ” Lebih baik mundur sekarang dari status ASN, agar bisa lebih leluasa sosialisasi dan turun ke masyarakat,” imbuhnya.

Dia juga berpandangan, meski duet Gasman relatif sudah memiliki berbagai kelompok relawan dan pendukung, namun belum ada kejelasan dukungan partai politik sebagai pengusung, membuat mereka terlihat ragu-ragu untuk bekerja dan bergerak mensosialisasikan dan memperkenalkan duet tersebut. Kerja-kerja politik elektoral yang dilakukan oleh kelompok relawan dan pendukung akan sia-sia, jika duet Gasman tidak memperoleh tiket dukungan parpol sebagai kendaraan untuk maju berkompetisi di kontestasi pilgub NTB.
” Saya lihat kelompok relawan Gasman masih ragu-ragu bergerak, karena belum ada kepastian tiket parpol pengusung,” imbuhnya.

Dia menyakini elektabilitas duet Gasman akan bisa terdongkrak signifikan jika sudah ada kepastian tiket dukungan parpol pengusung. Sehingga hal itu akan membuat berbagai kelompok relawan dan pendukungnya akan bergerak dengan penuh percaya diri dan optimal, lantaran pasangan ini sudah bisa mengunci tiket parpol pengusung untuk mendaftar di KPU. ” Dengan begitu ada kepastian duet Gasman untuk tampil di pilgub. Sehingga survei pun juga secara linier bakal naik,” jelasnya.

Baca Juga :  10 Besar Calon Anggota KPU NTB Diumumkan

Terpisah, sementara itu calon Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengakui, status dirinya yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur membuat dirinya tidak leluasa melakukan sosialisasi ke masyarakat.
” Status saya harus mengawal tahapan pilkada serentak dan bukan sebagai kontestan, di sini lah kendalanya. Jadi wajar elektabilitas saya masih berada di peringkat ke empat bila dibandingkan kontestan lainnya,” ucapnya.

Dia mengklaim banyak aspirasi dari masyarakat yang menghendaki agar turun mengunjungi mereka.
Namun, karena posisinya masih berstatus ASN aktif, membuat dirinya menyerahkan hal itu kepada bacawagub Sukiman Azmy yang menggantikannya untuk lebih banyak turun dan menyapa masyarakat.
Karena itu, dia mengaku, tengah mempersiapkan surat pengunduran diri sebagai ASN. Jadi ia bisa lebih fokus untuk bertemu dan menyapa masyarakat baik di pulau Lombok dan pulau Sumbawa.” Saya sedang siapkan untuk pengunduran diri sebagai ASN,” akunya.(yan)

Komentar Anda