Namun nasib malang menjemput anak dan bapak tersebut. Keduanya tenggelam seketika di bawa ombak besar yang datang bergulung-gulung tak ada hentinya. Mereka tergulung ombak dan tenggelam, serta tidak muncul-muncul ke permukaan hingga berjam-jam. “Kata teman korban, bapaknya sempat meraih anaknya dan memeluknya. Tapi seketika menghilang lagi di telah derasnya arus,” terang Mastar.
Hal senada juga diceritakan oleh teman korban, Dori. Dia dan para korban berangkat dari rumah sekitar pukul 14.00 Wita, dan menginap di lokasi pemancingan. Sekitar pukul 09.00 Wita saat hendak pulang, dia bersama temannya yang selamat berangkat lebih dahulu. Sementara Robi dan bapaknya berada di belakang, sambil membawa peralatan memancing.
Namun ketika tiba di jembatan batu Tanjung Beloam, Robi yang sedang berjalan tiba-tiba dihantam ombak besar, yang langsung menyeretnya ke laut. Robi sempat berteriak meminta tolong, yang kemudian dibantu oleh bapaknya, namun keduanya akhirnya tak bisa selamat. “Sempat dua korban ini muncul di atas air, tapi tengelam lagi,” tuturnya.
Melihat Robi dan bapaknya tenggelam, dia pun dengan cepat melaporkan kejadian ini ke Kepala RT Dusun setempat, yang dilaporkan ke Kepala Desa Sekaroh, untuk kemudian ditembuskan ke polisi terdekat. “Saya sempat menunggu, tapi keduanya tidak muncul-muncul. Kemudian saya laporkan ke Pak RT,” terangnya. (wan)
