TANJUNG– Salah seorang warga Dusun Dasan Bangket Desa Bentek Kecamatan Gangga bernama Nurkandi, 41 tahun, dilaporkan menghilang semenjak tanggal 9 Januari lalu.
Setelah 21 hari, Nurkandi ditemukan dalam kondisi telah membusuk menjadi tulang belulang di dalam hutan Orong Telaga desa setempat sekitar pukul 10.30 Wita, Jumat (3/2). “Almarhum sudah dikabarkan menghilang sejak 21 hari lalu sekitar pukul 04.00 Wita. Semenjak itu, almarhum ini tidak ditemukan,” ungkap Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya.
[postingan number=3 tag=”kriminal”]
Warna mengungkapkan, Nurkandi memang pergi sendiri dari rumah dan tidak kembali berhari-hari. Setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya, pihak desa bersama masyarakat melakukan pencarian namun tidak mendapatkan hasil. “Ada dua minggu warga melakukan pencarian tetapi tidak ketemu-ketemu,” katanya.
Kemudian pada Kamis (2/2) pagi, salah seorang warga mencium aroma busuk saat berada di hutan yang berada di sebelah timur Dusun Dasan Bangket, Desa Bentek tetapi tidak berani mencari sumbernya. Baru keesokan harinya (kemarin, Red) empat orang warga kembali ke dalam hutan mencari sumber bau tidak sedap itu dan menemukan jenazah Nurkandi. Setelah menemukan jenazah, warga kemudian melaporkan ke pihak desa. Kemudian desa bersama warga, BPBD, kepolisian, dan TNI melakukan evakuasi jenazah tersebut. “Tadi ditemukan di dekat parit kecil. Dan sudah dipastikan itu Nurkandi dari baju dan kain yang dipakai terakhir kali termasuk uang yang dibawa juga ada,” jelasnya.
Sementara, Danru TRC BPBD Lombok Utara M. Sa’i mengungkapkan proses evakuasi jenazah dilakukan bersama polisi, TNI, dan warga. Pihaknya menerima laporan dari warga terkait penemuan jenazah sekitar pukul 11.30 Wita. “Lokasi berjarak sekitar 3 kilometer dari pemukiman. Korban ditemukan dekat aliran air. Setelah dimandikan di TKP jenazah langsung dibawa pulang keluarganya,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Gangga AKP WB Cahyono membenarkan penemuan mayat Nurkandi warga yang hilang beberapa waktu lalu. Pihaknya sendiri mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 11.30 Wita, dari informasi tersebut pihaknya langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi bersama tim BPBD Lombok Utara dan warga setempat, termasuk pihak keluarga korban.
Pihak keluarga korban sendiri mengetahui bahwa itu sanak keluarga dari pakaian yang masih digunakan tersebut. Evakuasi yang membutuhkan waktu cukup lama karena lokasi penemuan mayat cukup jauh dari permukiman warga, dan mayat korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 14.15 Wita. Dengan penemuan mayat tersebut, pihaknya sudah meminta izin kepada pihak keluarga untuk melakukan otopsi dan pengembangan penyelidikan, namun pihak keluarga korban sudah menghikhlaskan. Dan korban langsung dimakamkan sekitar pukul 14.30 Wita di pemakaman umum setempat. “Korban kata pihak keluarga mengalami gangguan jiwa sejak kecil,” pungkasnya. (flo)
