Dewan Minta Travel Kembalikan Uang Jemaah Umrah

DIPULANGKAN: Para jamaah umrah asal Lombok yang telantar di Bandara Soetta, dan gagal berangkat ke tanah suci Mekah, dipulangkan dan telah tiba di BIZAM Lombok. (IST/RADAR LOMBOK)

PRAYA — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, meminta pihak travel yang diduga menelantarkan 93 jamaah umrah asal Lombok di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), segera bertanggungjawab dengan mengembalikan uang para jemaah umrah yang gagal berangkat. Terlebih saat ini puluhan jemaah umrah tersebut, sudah tiba di kediaman mereka masing-masing, setelah dipastikan gagal berangkat ke tanah suci.

Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah, H Ahmad Supli menegaskan agar pihak travel, yakni PT. Mayyasah Wisata Mulya yang gagal memberangkatkan 93 jamaah ini untuk segera mengembalikan uang para jemaah. Informasi yang didapatkan, para jemaah sudah membayar lunas biaya perjalanan umrah ke tanah suci melalui travel yang ditunjuk.

“Ini harus segera dikembalikan, dan saya yakin Tuan Guru Bodak (TGH Fadil Tohir, red) akan kapok  dengan travel seperti ini. Penekanan kita agar uang jemaah segera dikembalikan, agar nantinya uang para jemaah ini bisa digunakan untuk umrah dengan menggunakan travel lain,” kata Supli, Selasa kemarin (11/4).

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian ini. Terlebih para jemaah sempat terlantar di Bandara Soetta selama tiga hari, dan tidak ada kejelasan keberangkatan dari pihak travel yang hendak memberangkatkan mereka.

Baca Juga :  Wagub Pastikan Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Tetap Melalui Proses Pengkajian

Apalagi para jemaah ketika berangkat dari Bandara Lombok, Rabu 6 Maret lalu, menggunakan biaya sendiri. Namun setelah tiba di Jakarta, baru 45 jemaah yang sudah memiliki visa, tapi mereka juga tetap tidak bisa berangkat, karena pihak travel belum membelikan tiket menuju Mekah.

“Saran kita, hitung aset yang dimiliki travel ini. Karena jelas, ketika jemaah sudah bayar, kemudian tidak dijalankan, maka jelas itu masalah. Terlebih informasi dari Tuan Guru Bodak, awalnya sudah pasti mereka akan berangkat, tapi ternyata tidak terealisasi. Jadi sebelum dilaporkan ke APH (aparat penegak hukum) bisa juga dilakukan mediasi, agar dana jemaah bisa kembali,” terangnya.

Politisi PKS ini menekankan terpenting saat ini pihak travel bisa segera mengembalikan dana para jemaah. Agar ke depan para jamaah ini bisa menggunakan uang itu kembali untuk berangkat umrah melalui travel lain. “Saya yakin Tuan Guru Bodak akan kapok menggunakan travel ini. Makanya saran kita, mediasi dulu agar uang bisa kembali,” tegasnya.

Baca Juga :  Kalahkan Kalbar, Tiket Semifinal di Depan Mata

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Lombok Tengah, H Lalu Samsul Hadi, menjelaskan para jemaah umrah yang gagal berangkat ini sudah kembali ke kampung halaman masing-masing, dan mereka meminta agar pihak travel mengembalikan dananya. Hanya saja pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail alasan gagalnya para jemaah umrah itu berangkat.

“Alasan batal berangkat belum kita tau. Namun yang jelas, jemaah yang gagal berangkat itu meminta dikembalikan uangnya. Kita berharap ke depan permasalahan seperti ini tidak terulang lagi. Para jemaah bisa lebih selektif memilih travel. Untuk sanksi, nantinya dari pusat yang menentukan,” terangnya.

Sedangkan pihak PT. Mayyasah Wisata Mulya, ketika dikonfirmasi persoalan ini melalui WhatsApp (WA), hingga berita ini diturunkan belum juga memberikan respon. Begitu juga saat media ini mendatangi kantornya, terlihat kosong dan tidak ada orang. (met)

Komentar Anda