MATARAM–Kasus pencurian sepeda motor di parkiran Alfamart Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram beberapa waktu lalu berhasil diungkap Polsek Cakranegara.
Pelakunya adalah WR alias Pergos (21) warga Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Terungkapnya pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan bukti rekaman kamera CCTV. “Hasil pemeriksaan identitas pelaku terungkap. Pelaku kemudian langsung kami amankan kemarin di rumahnya,” kata Kapolsek Cakranegara, Kompol Mohammad Nasrulloh, Selasa (21/9).
Pelaku ini kata Nasrulloh beraksi bersama rekannya berinial RA alias PO yang telah ditangkap lebih dahulu dalam perkara lain. Saat beraksi kedua pelaku datang ke TKP menggunakan sepeda motor Honda Scoopy. Selanjutnya mereka berbagi peran. Di mana pelaku Pergos diam di atas sepeda motornya sembari mengamati situasi.
Sementara pelaku PO bertugas mengambil sepeda motor korban berbekal kunci T yang dibawanya. Begitu aksinya berhasil kedua pelaku langsung kabur dan menjual sepeda motor korban kepada Bedok warga Desa Beleka seharga Rp 2.200.000. Hasilnya kemudian dibagi dua. Di mana pelaku Pergos mendapat uang Rp 900 ribu dan sisanya diambil PO. “Uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” bebernya.
Pelaku ini kata Nasrulloh sudah kerap beraksi. Selain di Kota Mataram juga di Lombok Timur. Selain kedua pelaku ada juga rekannya yang lain. “Enam orang sudah kita amankan dan yang masih dalam pencarian sekitar 5 atau 6 orang. Mereka ini satu kelompok,” ujarnya.
Setiap beraksi tidak melulu semuanya turun tetapi bergantian. Menariknya, para komplotan ini biasanya beraksi begitu ada pesanan dari penadah. “Penadah biasa memesan sepeda motor jenis tertentu baru kemudian pelaku beraksi,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan terungkap bahwa penadah tempat mereka menjual barang curian ini ada di Dompu. “Jadi barang hasil curian biasanya dibawa ke Pulau Sumbawa,” bebernya.
Pelaku Pergos dalam pengakuannya memang benar sudah beberapa kali melakukan pencurian bersama PO. “Pernah ngambil di wilayah Dasan Cermen, Panaraga, dan Narmada. Sepeda motor ada Nmax, Scopy dan Beat,”akunya.
Setiap beraksi Pergos mengaku hanya berperan untuk mengawasi situasi. Selain di beberapa lokasi tersebut ia juga pernah dua kali beraksi di Aik Mel, Lombok Timur tetapi dengan rekannya yang lain. Setiap beraksi selalu perannya untuk mengamati situasi dari atas sepeda motornya. “Saya hanya menunggu di atas motor mengamati situasi,”ujarnya.
Setelah tertangkap Pergos pun kini mengaku menyesali perbuatannya dan bersiap untuk tobat. “Nyesal saya pak. Ini yang terakhir,” akunya di hadapan polisi. (der)