BKKBN Puji Program ‘Dashat’ Desa Kuripan

KUNJUNGAN: Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN saat berkunjung ke Desa Kuripan Kecamatan Kuripan. (Fahmy/Radar Lombok )

GIRI MENENG – Desa Kuripan Kecamatan Kuripan didatangi oleh Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN RI) kemarin. Kedatangan BKKBN untuk memastikan keberlangsungan program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang sudah berjalan di Desa Kuripan. Rombongan tiba diterima oleh Kades Kuripan Hasbi, perwakilan BKKBN Provinsi NTB dan dari DP2KBP3A Kabupaten Lombok Barat.

Rombongan melihat aktivitas sosialisasi dan kegiatan Dashat yang sedang berjalan di kantor desa. Dalam penjelasannya, Bonivasius Prasetya Ichtiarto  mengatakan, kedatangannya ke Lombok Barat untuk mengunjungi SMPN 2 Kuripan yang berhasil menjadi juara nasional Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Setelah dari SMPN 3 Kuripan selanjutnya pihaknya datang ke Desa Kuripan untuk melihat kegiatan Kampung Keluarga Berkualitas ( Kampung KB).” Kami datang ke SMPN 3 Kuripan yang kemarin menang juaranya 3 SSK,” paparnya.

Desa Kuripan dianggap memiliki program Dashat yang sudah berjalan cukup lama, Dimana sudah digelar selama enam kali, sedangkan di desa-desa yang lain program Dashat hanya berjalan sekali pada saat launching setelah itu tidak ada lagi kegiatan. ” Ini luar biasa program Dashat di Desa Kuripan sudah berjalan sampai enam kali, ” katanya.

Sedangkan di daerah lain tidak bisa jalan, kondisi ini menjadi kendala yang dihadapi, karena program Dashat ada hanya ketika ada datang kunjungan pejabat.” Ini kendala kita, program Dashat ada saat ada pejabat saja, Berbeda di Desa Kuripan yang sudah berjalan enam kali,” tegasnya.

Baca Juga :  Calo CPNS Bergentayangan

Sehingga pihak BKKBN sangat tertarik untuk datang ke Desa Kuripan untuk memberikan semangat agar tetap konsisten melaksanakan program ini, karena kampung KB di Lombok Barat baru ada sekitar 50 persen, jadi masih banyak yang belum, Pihaknya mendorong nanti Desa Kuripan bisa ikut lomba Kampung KB, yang nantinya bisa diikuti mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional,” Mudah-mudahan nanti ada dari Lombok Barat yang ikut lomba Kampung KB,” harapnya.

BKKBN  memiliki banyak program yang bisa diberikan intervensi di Desa, beberapa program berupa ada kampung KB, program Dashat,  pendampingan untuk pencegahan stunting dan dan melakukan pembinaan dari remaja, hingga lansia, ” Banyak program yang bisa kita berikan, kalau Desa ini sudah berprestasi, ” ujarnya.
Jadi kalau desa ini berprestasi, BKKBN akan bisa memberikan program karena BKKBN juga memiliki Dana Alokasi Khusus ( DAK) yang bisa di saluran ke Desa yang berprestasi. ” Kalau sudah menjadi juara nasional atau berprestasi pasti akan dapat program dan perhatian kami, ” tutupnya.

Baca Juga :  Lobar Luncurkan Kalender Event Pariwisata 2023

Sementara itu Kepala Desa Kuripan Hasbi menyampaikan  dulu Kuripan masuk zona merah kasus stunting dengan 290 kasus (tahun 2020). Kasus stunting kemudian ditangani. Tahun 2021 pihaknya bisa menekan stunting menjadi 204.” Tak puas sampai tahun 2022 kami bisa tekan menjadi 144, dan tahun 2023 penimbangan bulan Februari stunting ditekan lagi 118 kasus atau sekitar 14 persen,”jelasnya.

Selama beberapa tahun, pihaknya menekan hampir lebih dari 50 persen, keberhasilan menurunkan stunting ini menjadi konsen pihaknya dengan menggelontor DD untuk penanganan kesehatan Rp 400 juta per tahun dan diantaranya Rp 50 juta untuk PMT.
Di desanya terdapat tiga kampung KB yang juga berperan dalam penanganan stunting. Ditambah lagi pihaknya melaksanakan program Dashat sejak enam bulan lalu melalui pemberian PMT dan lainnya.

“Ini juga untuk penanganan stunting,”ujarnya.
Penurunan stunting juga berkat dukungan petugas pendamping KB, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di desa setempat. Kemudian, unsur pemdes dan jajarannya serta OPD. “Kami berterima kasih dukungan kader, penyuluh,”ujarnya. Pihaknya mengaku optimis bisa mencapai di bawah satu digit penurunan stunting. “Kita optimis bisa mencapai 11-10 persen, insyaallah dengan tren penurunan saat ini,”Imbuhnya.(ami)

Komentar Anda