BI NTB Siapkan Uang Tunai Kebutuhan Lebaran Rp3,63 Triliun

// Pada momentum Ramadan tahun 2024 ini, layanan kas keliling akan dilaksanakan dengan menjangkau empat wilayah 3T yakni Ierowaru (Kabupaten Loinbok Timur), Sanggar (Kabupaten Bima), Pulau Bungin (Kabupaten Sumbawa) dan Sekotong Tengah (Kabupaten Loinbok Barat), satu wilayah non 3T yakni Taliwang dan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat) dengan kekhususan wilayahnya yang berada dilingkar tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Selain itu, layanan kas keliling juga dilaksanakan secara terpadu di dalam kota Mataram yang dipusatkan di Islamic Centre NTB dengan menggandeng perbankan serta kas keliling peduli mudik di Pelabuhan Kayangan dan Lembar. Secara frekuensi, kegiatan kas keliling selama Ramadan tahun 2024 akan dilaksanakan sebanyak 22 kali, menjangkau 7 kabupaten/kota dengan 13 titik lokasi berbeda.

MATARAM – Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai, selama puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri 1445 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB menyiapkan Rp3,63 triliun. Uang tunai yang disiapkan BI NTB untuk memenuhi kebutuhan puasa Ramadan dan lebaran masyarakat NTB itu, baik uang tunai pecahan kecil maupun uang tunai pecahan besar.

“Penukaran uang tunai pecahan kecil dan uang pecahan besar sudah bisa diakses masyarakat di NTB di seluruh wilayah dengan 119 titik layanan penukaran uang,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap didampingi Deputi Kepala Perwakilan Winda Putri Listya, Senin (18/3).

Berry menyebut bahwa Outflow uang tunai pada puasa Ramadan hingga Idul Fitri 1445 H diperkirakan mencapai Rp3,43 triliun, meningkat 5% dari tahun 2023. Uang pecahan kecil (UPK) diperkirakan meningkat hingga 20%, sedangkan uang pecahan besar (UPB) di kisaran 4%. Untuk menjaga pemenuhan permintaan uang tunai, Bank Indonesia menyiapkan Posisi Kas Siap Edar (PKSE) sebesar Rp3,63 T.

Selanjutnya, kata Berry, guna menjaga pemenuhan uang tunai di masyarakat, telah disiapkan serangkaian kegiatan layanan kas yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan, seperti layanan penukaran uang secara serentak oleh 119  jaringan kantor bank yang tersebar di seluruh wilayah NTB, layanan kas keliling luar kota yang mengambil rute daerah tertinggal, terluar dan terpencil atau 3T dan area layanan yang jauh dari jangkauan perbankan, dan layanan penukaran uang bersama oleh Bank Indonesia dan perbankan yang dipusatkan di Islamic Centre.

Baca Juga :  Ratusan Pegawai BI Mengawali Vaksinasi Booster Dosis Kedua di NTB

Selain itu, BI NTB juga dalam melayani penukaran uang pecahan kecil dan besar selama puasa Ramadan, akan mengadakan Rupiah Ramadan Islamic Centre pada 20 Maret 2024, Kas Keliling Luar Kota Jerowaru (3T), Tanjung Luar pada 13-15 Maret 2024, Taliwang-Maluk pada 13-15 Maret 2024, Sanggar-Bima (3T) pada 18-22 Maret 2024, Pulau Bungin (3T) Sumbawa pada 25-28 Maret 2024 dan Sekotong-Lembar pada 4 April 2024.

Selain itu, ada juga layanan Kas Keliling dalam kota pada 20 Maret-5 April 2024, dan juga ada penukaran serentak di 119 titik jaringan kantor bank pada 25 Maret-5 April 2024. Adapun layanan penukaran kebutuhan uang tunai selama Puasa Ramadan, yakni 5 Loket di KLU, 15 Loket di Lombok Timur, 4 Loket di Kabupaten Bima, 11 loket di Kota Bima, 43 loket di Kota Mataram, 7 Loket di Lombok Barat, 11 loket di Lombok Tengah, 5 loket di Sumbawa Barat, 13 Loket di Sumbawa dan 5 loket di Dompu.

Baca Juga :  BI NTB Ajak Ponpes Berkontribusi Kendalikan Inflasi

“Kita mendekatkan layanan penukaran uang kepada masyarakat untuk kebutuhan puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri 1445 H,” ucap Berry.

Sementara itu, lanjut Bery, sepanjang tahun 2023, inflow tercatat sebesar Rp8,76 triliun, tumbuh 10% (yoy), sedangkan outflow tercatat sebesar Rp10,38 triliun tumbuh 8% (yoy). Secara agregat, Provinsi NTB mengalami net outflow sebesar Rp1,62 triliun. Pada tahun 2024, inflow diproyeksikan sebesar Rp9,13 triliun tumbuh 4% (yoy), outflow diproyeksikan Rp10,52 triliun tumbuh 2 %, dengan net outflow Rp1,38 triliun.  Pada 2 tahun terakhir, peredaran uang di Provinsi NTB mengalami net outflow terutama dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan uang pada momentum HBKN Ramadhan-Idul Fitri (RAFI) dan Natal Tahun Baru (NATARU). Kondisi tersebut diperkirakan masih tetap terjadi pada tahun 2024 khususnya pada triwulan-I dengan adanya cuti bersama, Pemilu, HBKN Isra Miraj, Imlek, Nyepi, dan bulan suci Ramadan dan Idul Fitri pada Maret-April 2024. (luk)

Komentar Anda