BI NTB Ajak Ponpes Berkontribusi Kendalikan Inflasi

MATARAM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB mengajak pondok pesantren (ponpes) ikut berkontribusi dalam pengendalian inflasi. Pasalnya, tokoh atau pengasuh ponpes memiliki relasi dan jejaring kuat di tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman.

“Kami ingin mendorong kontribusi pesantren dalam pengendalian inflasi di Provinsi NTB,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Achmad Fauzi pada kegiatan Capacity Building Ponpes Tahun 2023, dengan materi  “Manajemen Usaha Peternakan Syariah untuk Mendukung Kemandirian Ekonomi Ponpes dan Menoroong Kontribusi Pesantren dalam Pengendalian Inflasi di Provinsi NTB,” Jumat (15/9).

Pada pelatihan itu, BI NTB menghadirkan perwakilan dari 26 Pondok Pesantren di Pulau Lombok dengan menghadirkan narasumber dari akademisi Fakultas Peertnakan Universitas Mataram sekaligus praktisi di bidang peternakan,

Baca Juga :  Ekonomi 2023 Tumbuh Positif, 2024 Tetap Optimis dan Waspada

Fauzi mengatakan bahwa saat ini ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru secara global, dan Negara sangat berpotensial untuk menjadi pemain utama, karena bonus demograpy sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di Dunia, saat ini sesuai dengan rangking yang dikeluarkan oleh Global Islamic Economy Indicator (GIEI), negara kita berada pada peringkat 4 Dunia, sehingga sangat
berpotensi menggeser negara negara lain menjadi pusat Halal Dunia, karenanya kita terus berKolaborasi, berInovasi, dan berSinergi agar harapan tersebut dapat terwujud.

Menurut Fauzi, salah satu komponen penting dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah adalah Pondok Pesantren, karena memiliki potensi yang sangat besar sebagai pionir dan katalisator pengembangan ekonomi ummat.

Baca Juga :  BI NTB Dorong Kemandirian Ekonomi Ponpes Al Ikhlas Taliwang

“Bank Indonesia terus memberikan perhatian agar Pondok Pesantren mulai melakukan Pengelolaan lebih modern dengan melaksanakan aktivitas ekonomi,” ucap Fauzi.

Ia menambahkan, bahwa pelatihan saat ini merupakan salah satu bentuk upaya Bank Indonesia untuk mendorong Ponpes dapat memulai melakukan aktivitas usaha, dengan harapan dilakukan oleh pengurus yang memiliki passion dalam usaha pondok pesantren, sehingga dapat memberikan hasil terbaik, yang sekurangnya dirasakan oleh Pondok Pesantren dan santri.

“Pelatihan ini kami harapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait keuangan syariah dan meningkatkan kualitas perekonomian Pondok Pesantren,” harapnya. (luk)

Komentar Anda