BI Dorong Pemda Genjot Industrialisasi Hasil Pertanian

PERTANIAN
Achris Sarwani (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM Belum bangkitnya industri pariwisata pascagempa bumi pada 2018 lalu, menyebabkan perekonomian NTB masih terpuruk. Pasalnya, sektor pariwisata masih mendominasi menggerakan perekonomian di NTB selama ini.

”Sudah saatnya kita memperkuat sektor pertanian dan peternakan untuk membangkitkan perekonomian NTB,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achris Sarwani, Senin kemarin (15/7).

Achris menilai, pemerintah daerah di NTB sudah saatnya menggenjot sektor pertanian dan peternakan untuk menggerakan perekonomian disaat industri pariwisata masih terpuruk, akibat gempa dan juga kenaikan harga tiket pesawat serta pemberlakuan bagasi berbayar.

BACA JUGA: Pengusaha Mulai Jajaki Peluang Investasi di KEK Mandalika

Baca Juga :  Pangdam Udayana Monitoring Pertanian NTB

‘Hasil pertanian dan peternakan bisa menjadi hilirisasi industri,” ujar Achris.

Menurut Achris, sektor pertanian dan peternakan memiliki potensi luar bisa untuk dikembangkan setelah pariwisata. Hal ini bahkan diperkuat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB, khususnya pada sektor pertanian. Di mana PDRB NTB di sektor pertanian cukup bagus, bahkan berada di posisi 23 persen.

Melihat potensi PDRB yang cukup baik dari sektor pertanian, Achris menyarankan Pemprov NTB mampu untuk melakukan hilirasi industri. Jika NTB punya industri olahan, secara tidak langsung akan memberi nilai tambah, khususnya memberikan ekonomi untuk industrialisasi.

Baca Juga :  Banjir Terjang Puluhan Hektar Lahan Pertanian

BACA JUGA: Eks Bandara Selaparang Mulai Dilirik Investor

Sementara itu, Penjabat Sekda NTB H Iswandi mendukung adanya industrialisasi industri untuk komoditas unggulan NTB.

”Sebenarnya, pelaku usaha kita yang kecil-kecil di NTB sudah merintis industrialisasi,” ujarnya.

Meskipun tidak dilakukan semua pelaku usaha, Iswandi mengatakan masyarakat hingga pelaku usaha harus terus memberdayakan dan mempercepat industrialisasi industry, khususnya pada sektor pertanian dan peternakan.

”Kalau ini terus ditingkatkan bahkan diberdayakan, secara tidak langsung pelaku usaha kecil di NTB bisa menciptakan usaha skala besar,” katanya. (cr-dev)

Komentar Anda