Belasan Rumah Warga Disapu Puting Beliung

RUSAK: Salah satu rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (16/11). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Hujan lebat disertai angin kencang Rabu (16/11) siang mengakibatkan belasan rumah warga di Kabupaten Lombok Tengah rusak.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, bencana angin puting beliung ini terjadi di sejumlah titik. Beberapa di antaranya yang terdeteksi terjadi di Desa Loang Maka Kecamatan Janapria. Dari kejadian ini, sedikitnya 21 rumah warga rusak akibat disapu angin puting beliung. Kerusakan ini terjadi di tiga dusun, di antaranya Dusun Dasan Lendang, Dusun Tibu Sisok, dan Dusun Londar.

Data sementara yang dihimpun Radar Lombok, kerusakan di Dusun Dasan Lendang meliputi 6 rumah. Di antaranya rumah milik Saparudin, Rustam, Muhdas, Samsul Hadi, Genah, dan Mustar. Sedangkan kerusakan yang terjadi di Dusun Tibu Sisok melupti rumah atas nama Halim Perdana, Kepala Dusun Tibu Sisok dan salah seorang warganya bernama Mahmun. Selain itu, kerusakan menimpa bangunan Yayasan Ponpes Ibadurrahman.

Kerusakan terbanyak terjadi di Dusun Londar meliputi 12 rumah. Yakni, rumah milik Mahsun, Lina, Abdurrahim, Sahnan, Maemunah, Mahdan, Syafi’i, Amaq Masnah, Ismail, Maenah, Azrianto, dan rumah milik Feni. ‘’Kerusakan rata-rata terjadi pada atap rumah dan tembok rumah,’’ terang Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lombok Tengah, Zamzuri, kemarin.

Baca Juga :  Selama Libur Lebaran, RSUD Praya Tidak Layani Pasien Rawat Jalan

Akibatnya, puluhan anggota keluarga korban kerusakan tak bisa menempati rumah mereka untuk sementara waktu. Sebagian dari korban memilih mengungsi sementara ke rumah tetangga dan kerabat dekatnya. Selain itu, sebagian juga harus mendirikan tempat tinggal darurat untuk sekadar berteduh. Selain itu,  kerusakan rumah akibat angin puting beliung juga terdapat di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dan beberapa rumah di Kecamatan Praya Timur.

Untuk data pastinya, Zamzuri mengaku belum mengetahui persis karena anggota penanggulangan bencana masih diterjunkan hingga tadi malam. Petugas masih mendata semua korban, baik kerusakan materil maupun non materil. ‘’Pada intinya tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,’’ tambahnya.

BPBD sendiri sudah menerjunkan bantuan, baik berupa personel yang membantu evakuasi korban maupun membantu membersihkan puing dan reruntuhan rumah yang rusak. Begitu pula dengan bantuan darurat berupa logistik tempat tidur dan makanan. “Kalau batuan material belum, kita tunggu hasil pendataan dulu,” katanya.

Baca Juga :  Suhaili Bantah Perintahkan Peminjaman Alkes RSUD ke RSI Yatofa

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan, potensi hujan di wilayah Provinsi NTB pada dasarian II November 2022 saat ini kembali meningkat dengan probabilitas 50-90 persen. “Curah hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah NTB,” kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Angga Permana.

Dengan adanya peningkatan hujan tersebut, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal dengan peluang kejadian lebih tinggi dibandingkan biasanya.  “Masyarakat juga diimbau untuk perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang,” imbaunya. (dal)

Komentar Anda