Banjir Terjang Puluhan Hektar Lahan Pertanian

TERENDAM: Hektaran lahan pertanian warga di Sambelia, hingga kini masih terendam air setelah diterjang banjir bandang beberapa hari lalu. (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sambelia sejak beberapa hari lalu telah merusak puluhan hektar lahan pertanian warga setempat. Selain terendam banjir, lahan pertanian milik warga yang berada di beberapa dusun itu juga habis tergerus air. Namun sampai saat ini Dinas Pertanian Lombok Timur (Lotim) belum mulai melakukan pendataan terkait  jumlah lahan warga yang rusak akibat banjir ini.

“Kita masih belum masukkan data kerusakan lahan pertanian yang rusak akibat banjir di Sambelia,” ungkap Kabid Sarana dan Prasana dinas Pertanian Lotim Sahri, Senin kemarin (13/2).

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Dikatakan, lahan pertanian yang terkena dampak banjir merupakan tanaman padi. Namun lahan pertanian yang terkan dampak banjir ini lanjutnya untuk sementara ini belum masuk dalam data kerusakan. Kareanya lahan pertanian yang terkana dampak banjir sebutnya kemungkinan tidak sampai mengalami kerusakan. “Yang terkena  dampak untuk tanaman padi seluas 226, 70 hektar kemudian tanaman jagung 65, 3 hektar,” sebut dia.

Baca Juga :  Banjir Terjang Puluhan Rumah Warga Desa Telaga Waru

Dari puluhan hektar lahan pertanian yang terkena dampak banjir, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah mengalami kerusakan berat, ringan, ataupun tidak sama sekali.

Menyikapi ini pihaknya segera meminta para petani setempat untuk melakukan penanganan. Caranya dengan melakukan perbaikan saluran irigasi agar air bisa mengalir normal seperti biasanya. “Kita sudah hubungi petugas yang di lapangan. Namun belum masuk laporan,” sebut dia.

Sejumlah fasilitas pertanian yang rusak akibat diterjang banjir, dia berjanji segera akan melakukan perbaikan. Salah satunya melakukan perbaikan dam parit. Saat ini mereka akan terus melakukan pengumpulan data di lapangan untuk memastikan berapa luas lahan pertanian yang rusak dan kerugian yang ditimbulkan. “Untuk sementara ini, kita belum bisa simpulkan kerugiannya,” katanya.

Baca Juga :  Banjir Guyur Tujuh Desa Pratim

Untuk perbaikan irigasi, nantinya mereka akan berkoordinasi dengan dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat. Sementara kerusakan irigasi tersier, nantinya akan menjadi  tanggung jawab dinas pertanian untuk melaukan perbaikan. Sedangkan untuk kerusakan saluran irigasi sekunder akan ditangani langsung Dinas PUPR.

Dari pantauan koran ini, terlihat hektaran lahan pertanian seperti di Desa Darakunci, masih terendam air, paska diterjang banjir bandang. Sebagian lagi mengalami rusak berat lantaran habis dibawa air. (lie)

Komentar Anda