Anak Sri Rabitah Luput Perhatian Pemerintah

ANAK SRI : Kondisi anak Sri Rabitah yang diasuh Surniah keluarga dari suami Sri (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Setelah mantan tenaga kerja wanita (TKW) Sri Rabitah warga Dusun Lokok Ara Desa Sesait Kecamatan Kayangan mendapatkan perawatan itensif dari lembaga pusat bantuan hukum buruh migrant (PBHBM) NTB di Rumah Sakit Swasta. Hingga kini Saswika Alianda, anak Sri yang berumur lima bulan dititipkan di rumah keluarganya di desa setempat tidak pernah dijenguk pemerintah daerah Lombok Utara. “Ya semenjak Sri dibawa ke Mataram untuk mendapatkan perawatan itensif memang anaknya tidak pernah satupun dinas terkait datang menjenguk,” terang Surniah pengasuh anak Sri Rabitah kepada koran ini pada akhir pekan kemarin.

Meskipun tidak pernah dijenguk, pihak keluarga sendiri tabah menghadapi musibah yang dihadapi ibu dari Saswika. Ia selaku keluarga sangat ikhlas mengasuh anak dan merasa mampu untuk membiayai kehidupan. “Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami sekeluarga yang menanggungnya,” jelasnya.

Bapak dari Saswika sendiri yang tengah merantau di Malaysia, belum bisa mengirimkan uang untuk seluruh tanggungan kebutuhan anak dan istrinya. Karena baru di Malaysia sekitar tiga minggu, sehingga belum ada uang yang bisa dikirim. “Bapaknya sudah tahu kalau kondisi istri dan anaknya dititipkan. Bapaknya ini malah pengen pulang cepat karena anaknya dititipkan kemana-mana,” tandasnya.

Baca Juga :  Kenaikan Gaji Dewan Keinginan Pemerintah

[postingan number=3 tag=”klu”]

Pada saat Sri Rabitah hendak dioperasi. Ia pun sudah membawanya ke rumah sakit. Setelah pulang anaknya sempat mengalami kondisi sakit, lalu kemudian diperiksa ke puskesmas Kayangan. Dari hasil pemeriksaan medis anak ini mengalami sesak nafas. “Kalau kondisi kesehatan anak baik pada saat lahir dan kondisi sekarang tidak tahu,” ungkapnya.

Terkait pernah mendapatkan bantuan santunan anak Sri sendiri. Diakui tidak pernah mendapatkan apa-apa dari pemerintah. “Kalau ada bantuan ya Alhamdulillah. Kalau tidak ada ya saya sanggup menjaga anak ini,” tegasnya.

Untuk mengasuh setiap hari. Banyak dari warga sekitar yang ikhlas membantu mengasuh juga. Karena warga setempat sudah mengetahui apa yang dialami ibu dari anak tersebut. “Banyak juga warga disini yang merasa kasihan dan mereka juga mau membantu asuh,” terangnya.

Baca Juga :  Dua Instansi Pemerintah belum Bayar PBB

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Lombok Utara, Nartodi mengakui, bahwa pihaknya sendiri belum turun menjenguk kondisi Sri Rabitah termasuk keluarga. Akan tetapi, pihaknya sudah ada rencana akan berkunjung ke rumahnya. Namun, karena banyaknya kegiatan sehingga belum bisa ke sana untuk melakukan pengecekan. “Kita sudah berkoordinasi dengan bidang Dinsos untuk segera turun. Tapi, masih melihat waktu kapan kesana, karena banyak kegiatan,” katanya.

Apa yang dialami Sri Rabitah pihaknya sendiri bukan melepas tangan. Pihaknya perlu turun dulu untuk melihat kondisi di rumahnya baru selanjutnya apakah diberikan bantuan pendampingan pemeriksaan medis atau lainnya. “Untuk jenis bantuan yang akan kami berikan, kita perlu turun dulu untuk mengeceknya,” tandasnya. (flo)

Komentar Anda