
SELONG – Ratusan warga Sakra berdemo menolak rencana Pemprov NTB menghibahkan lahan dan gedung eks Akademik Keperawatan (Akper) Kesehatan ke yayasan NWDI. Aksi digelar di depan eks Akper Kamis (13/4).
Warga menyampaikan sejumlah hal. Terutama sikap menolak eks Akper ini diberikan begitu saja ke yayasan NWDI. Aksi ini merupakan gerakan awal sikap penolakan yang disuarakan oleh warga Sakra.”Aksi yang kami gelar ini tak lain untuk menyuarakan suatu hal yang sangat tidak kita inginkan. Dimana ada wacana bahwa tanah dan gedung eks Akper ini akan dihibahkan ke salah satu yayasan,” kata Lalu Ahnap Junaidi, perwakilan warga Sakra.
Sebagian besar warga Sakra terangnya, sama sekali tidak setuju jika eks Akper tersebut akan dihibahkan ke salah satu yayasan. Meski selama ini warga Sakra diam namun bukan berarti warga tidak tau terkait persoalan ini.” Ketika Sakra mau diinjak- injak maka kita akan muncul untuk melawan,” tegas Junaidi.
Lahan lokasi pembangunan eks Akper ini kata dia memiliki sejarah yang berarti bagi masyarakat setempat. Pembangunan Akper di lahan itu semuanya tak lepas dari perjuangan orang- orang terdahulu yang ada di wilayah Sakra.”Yang tau sejarah lahan dan pembangunan Akper ini adalah masyarakat Sakra. Selama ini kita selalu menjaga nilai- nilai perjuangan orang tua kita terdahulu terhadap lahan tempat dibangunnya eks Akper ini. Tapi nyatanya sekarang muncul wacana Pemprov mau menghibahkannya ke salah satu yayasan. Kita tegas menolak. Karena tanah ini punya sejarah panjang,” tutup Junaidi.
Hal sama disampaikan Erwin Wijaya. Aksi yang digelar ini merupakan tindak lanjut dari bentuk sikap penolakan warga Sakra.” Inilah bentuk keseriusan kami dan masyarakat Sakra membela warisan leluhur kami,” tegasnya.
Mereka meminta Pemprov bersikap. Gubernur diminta membuat pernyataan secara tertulis bahwa eks Akper tidak akan dihibahkan ke NWDI maupun organisasi mapan lainnya.” Kalaupun akan dihibahkan, hibahkanlah ke organisasi yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat Sakra yang nantinya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lombok Timur dan NTB secara umum. Masyarakat Sakra tidak akan mundur selangkah pun dalam membela warisan leluhur kami,” tutupnya.(lie)