
SELONG – Warga Dusun Teluk Jor Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru melayangkan protes terkait perusakan pohon Mangrove di Teluk Jor Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru menggunakan alat berat. Alat berat tersebut merupakan bantuan dari salah seorang seorang caleg. Alat berat ini merupakan permintaan warga setempat ke salah seorang caleg. Alat berat itu rencananya akan digunakan untuk mengangkat batu di lokasi para nelayan memarkir sampan.
Tapi nyatanya malah mangrove yang ada di sekitar lokasi tersebut rusak. Bahkan lahan mangrove yang dirusak luasnya sekitar 5 are lebih.” Informasi yang kita terima sih memang bantuan alat berat ini karena permintaan dari Kawil dan masyarakat setempat. Bantuan alat berat akan digunakan untuk memindahkan batu yang menghalangi dan merusak perahu warga. Awalnya kita sebagai pemuda setuju saja, tapi yang kita tidak terima kenapa mangrove juga ikut dirusak,” ungkap Husnawali, salah seorang warga.
Perusakan Mangrove ini juga pernah ditanyakan ke pemerintah desa setempat dalam hal ini Kades. Terutama memastikan apakah perusakan mangrove tersebut telah mengantongi izin atau tidak. Namun Kades menjawab itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Perusakan mangrove tersebut dianggap tidak masalah.”Kita tentu tidak setuju kalau Pak Kades menjawab seperti itu. Apalagi mangrove di tempat ini kan bagian dari program hello green. Kalau semudah itu dirusak, percuma ada program seperti ini. Apalagi mangrove ini kan sudah kita tanam sejak dua tahun lalu. Kok sekarang dengan segampang itu dirusak,” ungkapnya.
Karenanya ia sangat menyanyangka perusakan mangrove yang telah ditanam selama bertahun- tahun. Apalagi pohon mangrove yang dirusak itu sama sekali tidak ada keterkaitannya dengan lokasi perahu nelayan parkir.” Kalau seperti ini, mereka semau- maunya merusak mangrov. Lahan mangrove yang telah dirusak juga cukup banyak. Luasnya mungkin sekitar 5 are,” bebernya.
“ Percuma kita mendapatkan penghargaan. Mangrove ini bukannya dirusak namun semestinya kita lestarikan,” tambahnya.
Sementara itu Kades Jerowaru Muhammad Nasruddin yang dikonfirmasi mengakui warga mempertanyakan adanya perusakan mangrove. Disampaikannya alat berat yang berada di lokasi itu memang karena permintaan warga setempat untuk mengangkat batu.” Di lokasi itu memang banyak sekali batu. Batu – batu itu sering kali merusak perahu nelayan. Dan itu pernah juga dikeluhkan ke saya. Kalau pun ada mangrove yang di rusak kemungkinan karena dianggap menghalangi. Setahu saya hanya satu pohon saja yang dirusak,” tutupnya.(lie)