Wali Kota: Pasar Ditutup Sepekan itu Hoax

Wali Kota: Pasar Ditutup
PASAR: Meskipun ada virus corona, namun pasar-pasar tradisional di Kota Mataram tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat. Tampak ketika Walikota Mataram, H Ahyar Abduh, melakukan pemantauan ke pasar.( SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Kota Mataram dihebohkan kabar penutupan seluruh pasar tradisional selama sepekan. Kabar tersebut menyebar dengan cepat di media sosial (Medsos) melalui pesan pendek berantai. Bunyinya, seluruh pasar tradisional akan dilakukan penyemprotan desinfektan, sebagai upaya sterlisasi penyebaran virus Covid 19 atau corona. Menurut kabar tersebut, pasar tradisional terakhir kalinya dibuka hari minggu mendatang. Kemudian ditutup mulai hari Senin selama sepekan.

Terkait itu, Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh memastikan, penutupan pasar tradisional selama sepekan itu adalah kabar bohong alias hoax. “Kabar itu hoax. Tidak ada penutupan pasar. Jangan terlalu berlebihan. Memang kan saya minta yang disemprot itu kantor-kantor dan fasilitas umum, tempat ibadah, sekolah, termasuk pasar. Jadi tidak ada penutupan pasar, dan aktivitas berjalan normal,” ujarnya dengan nada yang serius saat dikonfirmasi di Pendopo Wali Kota Mataram, Kamis kemarin (19/3).

Pemerintah tetap mengimbau agar warga menjaga diri dan kebersihan masing-masing. Pihaknya memastikan memang akan dilakukan desinfektan di seluruh pasar tradisional yang ada di Mataram. Namun waktunya akan disesuaikan dengan tidak menggangu jalannya operasional pasar. “Tetap penyemprotan, tapi waktunya menyesuaikan,” katanya.

Isu pasar yang akan dibuka sampai hari minggu dipastikan tidak benar. Tidak mungkin kata wali kota dua periode ini untuk menutup pasar. Karena fungsinya yang sangat vital bagi masyarakat. “Tolong dibantu kita menyampaikan. Itu tidak benar kalau pasar mau ditutup,” ungkapnya.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran. Utamanya kepada seluruh pasar tradisional, pasar modern maupun pusat perbelanjaan lainnya. Mereka diminta untuk tidak menaikkan harga barang pokok. Kemudian juga membatasi warga tertentu yang berbelanja secara berlebihan. “Itu agar dibatasi. Kemudian juga menyiapkan dan jangan sampai kekurangan stok barang. Itu sudah ita sampaikan,” terangnya.

Pemerintah kata dia, siap melakukan monitoring di sejumlah tempat. “Kita akan awasi itu nanti,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, H Amran Amin juga memastikan, pasar tidak ada penutupan pasar selama sepekan. Walaupun nantinya dilakuka penyemprotan. Waktunya akan disesuaikan oleh petugas. “Tidak ada pasar yang akan ditutup dalam bentuk apapun. Walaupun ada kegiatan disinfektan, pasar tidak akan ditutup,” katanya.

Selain itu, pihaknya mengeluarkan imbauan menindaklanjuti surat edaran Wali Kota Mataram. Yaitu mengantisipasi penyebaran virus Corona dalam bentuk memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Imbauan itu langsung diumumkan oleh kepala pasar melalui pengeras suara di tempat masing-masing. “Kita imbau untuk menjaga kebersihan.  Membersihkan tangan dengan sabun dan sebagainya. Kita minta warga untuk memperhatikan PHBS-nya,” terangnya.

Penegasan serupa disampaikan Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, menanggapi adanya beberapa informasi yang menyebar, terkait isu penutupan pasar tradisional selama sepekan. “Itu informasi tidak benar alias hoaks, Pemkot Mataram menjamin pasar-pasar tradisional tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat,” katanya.

Selama ini, Pemkot Mataram tidak pernah mengeluarkan surat edaran terkait penutupan pasar tradisional. Aktifitas di pasar tetap seperti biasa, sehingga tidak ada yang perlu diresahkan. Demikian untuk stok bahan pangan juga aman terkendali.

Pihaknya juga mengimbau, warga senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sekaligus menjaga diri dan tetap waspada terhadap penularan virus itu. Tidak saja mengaktifkan kegiatan di pasar tradisional, Pemkot  Mataram juga mengklaim harga kebutuhan pokok sejauh ini masih wajar. Tidak ada fluktuasi terlalu tinggi, meski beberapa item mengalami lonjakan permintaan.

“Tetap kita imbau kalangan pedagang untuk tetap jaga jarak, serta kebersihan di pasar, dan penyediaan tempat cuci tangan. Konsumen dan pedangang tetap waspada,” pintanya.

Demikian harga komoditas Sembako masih normal. Memang ada beberapa yang mengalami kenaikan seperti gula pasir, dari semula Rp 16.500 naik menjadi Rp 17.000 per kilogram. Bawang putih dari semula Rp 40.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram. Sedangkan Jahe dari Rp20.000, menjadi Rp37.500 sampai Rp 40.000 per kilogram.

Terpisah, Kepala Pasar Kebon Roek, Malwi mengatakan, terkait dengan informasi adanya penutupan pasar tradisional, itu tidak benar. Sesuai dengan surat edaran (SE) dari Dinas Perdagangan, Nomor 510/461/DAG/III/2020, aktifitas pasar tetap berjalan normal.

Pihaknya juga telah memberikan sosialisasi ke kalangan pedagang maupun masyarakat terkait dengan kewaspadaan bersama terhadap virus corona. “Kami juga sediakan tempat cuci tangan, lengkap dengan alat pengering tangan. Semua kalangan pedagang juga diberikan imbauan sebelum membuka lapak diminta membersihkan tangan dengan hand sanitizer,” singkatnya. (gal/dir)

Komentar Anda