USDP Bantu Penanganan Sanitasi di Lotim

SANITASI: Rapat Internalisasi program terkait dengan sektor persampahan pada kegiatan AMPL-BM, dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Lotim (GAZALI/RADAR LOMBOK)

SELONG—Tahun 2017, Urban Sanitation Development Program (USDP-II) akan mendukung Pemkab Lotim dengan memberikan bantuan teknis dalam upaya pengelolaan sanitasi yang berkelanjutan, khususnya sub sektor persampahan.

Dipilihnya Lotim, didasarkan atas beberapa kriteria, antara lain tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem kontrol yang dikuatkan dengan surat dari Bappenas.

Dukungan yang diberikan ini melalui berbagai fasilitasi kegiatan. Diantaranya  tahap persiapan seperti penyamaan persepsi penetapan sektor prioritas, internalisasi untuk mendapatkan komitmen pimpinan SKPD, mendapatkan komitmen pimpinan daerah.

Selain tahapan itu, ada juga tahap implementasi seperti penentuan area prioritas dan skala pelayanan, persiapan peningkatan layanan di area prioritas, uji coba implementasi di area prioritas, implementasi penuh di area prioritas, dan terakhir tahapan replikasi.

[postingan number=3 tag=”lotim”]

Untuk tahap persiapan, SKPD terkait dan tim USDP mengadakan Rapat Internalisasi program terkait dengan sektor persampahan pada kegiatan AMPL-BM, dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Lotim, Kamis kemarin (23/3). Rapat dipimpin langsung Kepala Bappeda Lotim, Achmad Dewanto Hadi.

Baca Juga :  Warga Minta Kejelasan Penanganan Pasca Banjir

Dalam sambutan, Achmad Dewanto Hadi mengatakan, Lotim telah memiliki Perda Nomor 5  tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Perda ini dalam rangka menjalankan ketentuan UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dimana Pemerintah Daerah perlu menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu.

“Dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomis, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat,” terangnya.

Selanjutnya jumlah timbunan sampah di seluruh Lotim perhari mencapai sekitar 2.972 kilometer persegi. Dari jumlah itu, sebanyak 846,6 km3 perhari, atau 28,47 persen merupakan sampah perkotaan. Sementara jumlah sampah yang dapat ditangani oleh Pemda di wilayah perkotaan hanya sebesar 17,51 persen, yang mencakup 5 wilayah kecamatan, yaitu Selong, Labuhan Haji, Sukamulia, Masbagik dan Sakra .

“Mulai bulan Januari 2017, ditambah Kecamatan Suralaga, sehingga menjadi 6 kecamatan. Untuk penanganan ini, pentingnya sisi edukasi dan kesadaran masyarakat dalam menangani secara bersama-sama permasalahan sampah” ungkapnya.

Baca Juga :  KLU Jadi Pilot Project Penanganan TKI

Sementara Tim USDP memaparkan  strategi peningkatan layanan wilayah perkotaan dengan peningkatan efisiensi teknis penanganan sampah, optimalisasi pengurangan sampah, dan pelibatan peran aktif masyarakat, serta menyampaikan rekomendasi.

Sedangkan Kabag Humas Setda Lotim, Ahmad Subhan, menyampaikan masalah sanitasi hampir sepenuhnya merupakan dampak dari perilaku manusia. Disamping kebiasaan perilaku individu, kondisi sanitasi diperparah oleh perilaku kolektif masyarakat sendiri, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, turut memberikan kontribusi pada buruknya sanitasi.

“Secara umum budaya sanitasi kita masih memprihatinkan, dan ini menjadi tantangan serius seberapa mampu kita menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi, khususnya terkait pola hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini menjadi penting pelibatan partisipasi dan peran serta masyarakat di desa, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa,” tutup dia. (lie)

Komentar Anda