KLU Jadi Pilot Project Penanganan TKI

Kemenakertrans

TANJUNG – Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Republik Indonesia pada tahun anggaran 2017 ini menjadikan Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagai pilot project dalam penanganan tenaga kerja Indonesia (TKI) baik yang hendak berangkat maupun mantan TKI.

Pasalnya, masyarakat yang menjadi TKI selama ini belum mampu merubah nasibnya lebih baik dengan membuka wirausaha sendiri maupun pada saat berangkat banyak melalui jalur ilegal. “Kedatangan kami ke Pemerintah Daerah Lombok Utara ingin melaporkan, bahwa Kemenaker memiliki program kerja desa migrant produktif  dalam rangka memberdayakan daerah-daerah yang merupakan kantong TKI,” terang Kasubdit Penempatan Direktorat Penempatan Luar Negeri Kemenakertrans RI I Nyoman Darmanta sesuai bertemu bupati didampingi Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Lombok Utara, kemarin.

Sebagaimana telah diketahui bersama, bahwa selama ini masyarakat yang menjadi TKI berperilaku konsumtif. Artinya masyarakat berangkat ke luar negeri setelah mendapatkan hasil (uang) mereka langsung menghabiskan, kemudian setelah habis mereka kemudian berangkat kembali. “Pemerintah tidak mau masyarakatnya pulang-pergi ke luar negeri,” katanya.

Pemerintah itu menginginkan masyarakat yang menjadi TKI ini harus berdaya, ketika mereka pulang mampu membangun wirausaha dengan usahanya sendiri. Bahkan diharapkan bisa menarik masyarakat pengangguran di daerahnya menjadi tenaga kerja pada usahanya. Jika ini dilakukan semua TKI, ia meyakini daerah-daerah yang menjadi kantong TKI akan bisa berkembang perekonomiannya.

Baca Juga :  Penerbitan Paspor CTKI Diperketat

[postingan number=3 tag=”tki”]

Dengan demikian, pemerintah pusat melalui Kemenaker ingin mendorong masyarakat yang pulang dari luar negeri bisa berwirausaha dengan bantuan program pemerintah seperti program pemberdayaan dan program-program unit prenting (mendidik anaknya yang ditinggal selama menjadi TKI) agar anak-anak mereka tidak terlantar baik pendidikan maupun kehidupan sosialnya tidak terganggu. “Lombok ini menjadi daerah kantong TKI. Khusus untuk daerah Lombok Utara pada tahun ini ada dua desa yaitu Bentek dan Jenggala menjadi pilot project program kerja desa migrant produktif,” terangnya.

Dalam pilot project ini ada empat pilar yang akan dibangun antara lain, Kemenaker akan memberikan pekerjaan di luar negeri yang baik, nyaman dan sesuai aturan, kemudian mendorong terbangunnya wirausaha baru bantuan dari pemerintah pusat baik sarana maupun modal namun pihaknya saat ini masih melihat potensi yang ada di daerah seperti apa. Selain itu, akan ada rumah pintar yang menjadikan tempat bermain untuk anak-anak mereka selama ditinggal sehingga tidak hilang kasih sayang masa kanak-kanaknya, baru terakhir akan mendorong terbentuknya koperasi di desa itu yang menaungi permodalan wirausaha dan biaya mereka yang berkeinginan berangkat ke luar negeri. “Karena selama ini mereka berangkat dengan menjual sapi, sawah, dan rentenir. Dengan adanya koperasi ini yang dibentuk dari mereka ini akan bisa mendapatkan langsung manfaatnya oleh mereka,” tandasnya.

Baca Juga :  Mantan TKI Minta 1.685 HP Sitaan Bea Cukai Dikembalikan

Dalam program ini, jelasnya, akan menyasar mantan TKI. Di mana dalam satu kelompok akan  ada 20 anggota, sehingga dana permodalan yang diberikan diharapkan bisa bergulir kepada mantan TKI lainnya. Pada tahun ini Kemenakaer akan menyasar 120 titik di daerah kantong TKI. Satu kelompok berbentuk paket terdiri 80 persen permodalan dan 20 persen pelatihan. “Akan datangkan tutor sesuai potensi daerah, misalkan di daerah ini ternak madu maka didataangkan tutor ternak madu supaya lebih produktif baik sisi pemasaran maupun peningkatan produktivitas. Dan kita akan evaluasi dan monitoring oleh daerah sendiri,” ungkapnya. 

Dikatakan, program dari Kemanaker ke Lombok selama ini sudah banyak dilakukan seperti pemberdayaan. Sedangkan, program desa migrant baru pertama kali di Lombok Utara. “Lombok ini menjadi sorotan semua kementrian, karena jumlah TKI banyak, sukses banyak dan masalah pun banyak, sehingga harus segera dibenahi,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda