Triwulan I-2022 Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp 56,9 Triliun

Rico Rinaldy
Rico Rinaldy

SUMBAWA – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Rico Rinaldy menyebut bahwa aset perbankan pada posisi triwulan I-2022 tumbuh positif. Bahkan aset perbankan yang ada di NTB pada triwulan I-2022 tembus mencapai Rp 65,63 triliun, jika dibandingkan dengan posisi asset perbankan di NTB pada tahun 2021 sebesar Rp 63 triliun.

Sementara itu, untuk secara tahunan periode April 2021-April 2022 atau year on year (yoy) aset perbankan di NTB tumbuh sebesar 2,8 persen. Sementara untuk posisi year to day (ytd) atau Januari –April 2022, aset perbankan di NTB tumbuh sebesar 4,2 persen.

Baca Juga :  OJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024 - 2028

“Awal tahun 2022 ini, kinerja perbankan di NTB sudah mulai cukup bagus, terlihat dari aset yang tumbuh termasuk juga penyaluran  kredit,” kata Rico Rinaldy, Ahad (19/6).

Ia menyebut dari jumlah total aset perbankan di NTB pada triwulan I-2022 tahun 2022 sebesar Rp 65,63 triliun, diantara sebanyak Rp 56,9 triliun disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Jika dilihat dari sebaran kreditnya yang mendominasi adalah modal kerja sebesar 23,056 persen, disusul investasi sebesar 8,839 persen, konsumsi sebesar 25,013 persen.

Selanjutnya, lima sektor tertinggi penyaluran kredit perbankan terbesar pada penerima kredit bukan lapangan usaha di NTB, diantaranya  sebesar Rp 25,013 triliun. Selanjutnya, pertambangan dan penggalian Rp 11,194 triliun, perdagangan besar dan eceran Rp 11,150 triliun.  Kemudian pertanian, perburuan dan kehutanan Rp 4,108 triliun, serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp1,246 triliun.

Baca Juga :  Relaksasi Menjadi Solusi Meringankan Ditengah Pandemi

Sementara itu, lima kabupaten/kota terbesar penyaluran kredit perbankan di NTB, diantaranya, tertinggi Kota Mataram sebesar Rp35,789 triliun, Kabupaten Sumbawa Rp5,216 triliun, kemudian Kota Bima Rp4,206 triliun, Kabupaten Lombok Timur Rp3,615 triliun, Kabupaten Lombok Tengah Rp3,041 triliun.

“Semakin membaiknya penyaluran kredit di NTB, kita berharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 ini,” harapnya. (luk)

 

Komentar Anda