TMMD ke 98 Resmi Ditutup

TMMD ke 98
INSPEKSI: Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, ketika melaksanakan inspeksi pasukan, sebagai bagian dari upacara penutupan TMMD ke 98 yang berlangsung di wilayah Lotim, Kamis (4/5). (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, telah resmi menutup kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 98, melalui sebuah upacara yang berlangsung di Lapangan Umum Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Kamis (4/5).

Dalam sambutan, Kasdam menyampaikan selamat dan sukses, karena selama sebulan sejak TMMD ke 98 dimulai tanggal 5 April 2017 lalu. Para Prajurit TNI, Anggota Kepolisian, dan Pemerintah Daerah telah bahu-membahu membangun berbagai fasilitas umum, yang kesemuanya itu adalah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatan dilaksanakan.

“Kebersamaan seperti inilah yang sebenarnya merupakan hakekat dari kemanunggalan TNI bersama rakyat, yang merupakan roh perjuangan bangsa yang harus terus dibangum, serta dipelihara, guna meniyapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh demi kepentingan pertahanan Negara,” ujar Mulyono.

Disampaikan, program TMMD sendiri telah dimulai sejak tahun 1980-an lalu, dengan sebutan awal program yaitu ABRI Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD terus diselanggarakan secara intensif dengan lingkup kerjasama yang semakin luas. Hal ini dilakukan agar program TMMD semakin memberikan manfaat kepada Masyarakat.

Selain itu sambungnya, program TMMD yang semula diselenggarakan 2 kali dalam setahun, kini ditambah menjadi 3 kali. Dimana hal ini dilakukan, selain dalam bentuk kepedulian TNI juga dalam membantu akselerasi program pembangunan di wilayah yang sulit terjangkau. ”Ini juga sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya luhur bangsa Indosesia yang menjadi makna inti dalam Pancasila, yaitu Gotong Royong,” jelasnya.

Baca Juga :  Usai Lebaran Pasar Rensing Dibangun

Dikatakan, program TMMD ke 98 ini lanjutnya, secara nasional telah berhasil menyelesaikan sebanyak 357 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia. Antara lain pembangunan sarana transportasi berupa pembangunan jalan baru, rabat jalan,rehab jalan, peningkatan jalan, betonisasi jalan, penimbunan jalan dan pelebaran jalan, serta pengerasan jalan.

“Selain dalam bentuk fisik, TMMD juga menyelenggarakan program-program non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang bela Negara dan ketahanan Nasional,”ujarnya.

Karena menurutnya, ditengah dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan yang diwarnai berbagai permasalahan yang kompleks seperti saat ini, kegiatan non fisik sangat dibutuhkan untuk membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat.

“Itu kita lakukan untuk menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa, yang dlancarkan melalui Proxy War,yaitu maraknya peredaran narkoba, ancaman terorisme, aksi kriminalitas, kebangkitan komunisme dan lainnya,” ujar Mulyono.

Dengan berakhirnya pelaksanaan TMMD ke 98 ini, Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD, sekaligus mewakili para Prajurit juga menyampaikan permohonan maafnya kalau ada tutur kata atau tingkah laku Prajurit yang tidak berkenan selama di Lapangan.

Baca Juga :  Kodim Lotim 1615 Mulai Gelar Pra TMMD

Sementara Komandan Kodim (Dandim) 1615 Lombok Timur, Letkol Inf H. Mustofa S.I.P, menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan TMMD ke 98 di Kecamatan Montong Gading di wilayah Kodim 1615/Lotim tahun 2017. Dimana dalam program TMMD semua program dapat dikerjakan sesuai dengan ketentuan.

Disampaikan, dalam program TMMD ini berhasil dikerjakan berupa pembukaan jalan baru yang semula sepanjang 5.250 meter, dengan lebar 5 meter, berubah menjadi 5.600 meter, dengan lebar antara 5 hingga 6 meter, dengan hasil 100 persen.

Selanjutnya pemasangan gorong-gorong sebanyak 38 tempat dengan hasil 100 persen, dan pembuatan pelat beton yang semula 6 tempat dengan ukuran 1,5 meter x 5 meter, berubah menjadi 8 tempat dengan hasil 100 persen. Pun pemasangan talut yang semula sepanjang 40 meter, berubah menjadi sepanjang 150 meter, dengan hasil 100 persen. Juga pembuatan Poskamling yang semula ukuran 2 meter x 2 meter, berubah menjadi 2,5 meter x 2,5 meter, dengan hasil 100 persen.

Sedangkan untuk program non fisik sambungnya, berupa penyuluhan kesadaran berbanasa dan bernegara. Kemudian penyuluhan kesadaran bela negara dan cinta tanah air, penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan pengetahuan masyarakat bidang kesehatan, penyuluhan kemampuan sebagai komponen cadangan dan kompon pendukung. “Sementara dukungan dana bersumber dari APBD Pemerintah Daerah Lotim tahun 2017 yang diberikan dalam bentuk hibah,” tandasnya. (cr-wan)

Komentar Anda